Matapapua-Maybrat: Dinas Kesehatan Kabupaten Maybrat Papua Barat melakukan pembekalan terhadap para tenaga kader Posyandu terkait 1000 hari pertama kehidupan untuk mencegah Stunting di Kabupaten Maybrat. Pembekalan tersebut diselenggarakan di aula pertemuan gereja Maranatha Kartapura dibuka secara resmi oleh Asisten II Setda Kabupaten Maybrat, Engelbertus Turot, Selasa (23/11/2021).
Engelbertus Turot saat ditemui mengatakan, pemerintah daerah Kabupaten Maybrat akan lebih memperhatikan seluruh kader karena telah bekerja dengan maksimal dalam membantu tenaga kesehatan untuk pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Melihat hal tersebut, Pemda memiliki kewajiban untuk memperhatikan kesejahteraan para kader. Hal ini merupakan bagian dari pemberdayaan terhadap Orang Asli Papua (OAP).
“Para Kader ini perlu diperhatikan karena mereka yang setiap hari dekat dengan masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan. Karena tenaga kesehatan di Maybrat masih kurang. Oleh karena itu para kader wajib diperhatikan sehingga kinerja mereka semakin meningkat. Dan karena mereka ini adalah OAP semua,” tutur Engel.
Dirinya memberikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan setempat karena telah menyelenggarakan kegiatan tersebut agar para kader lebih memahami tupoksi pada saat menjalankan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
“Meskipun dengan anggaran yang sangat terbatas, namun Dinas Kesehatan bisa berupaya memberikan pembekalan kepada para kader ini. Kami sangat memberikan apresiasi kepada Dinas ini, terutama yang membidangi kegiatan tersebut,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Maybrat, Martha Naa mengatakan, pembekalan tersebut sangat bermanfaat guna menekan peningkatan angka stunting di Kabupaten Maybarat. Mengingat para Kader merupakan garda terdepan di lapangan yang lebih mengetahui ibu hamil dan balita di wilayah kerja masing-masing. Oleh karena itu, para Kader diberikan pembekalan untuk melakukan pelacakan dan survei terhadap ibu hamil dan balita di wilayah penimbangan agar mengetahui terkait kasus Stunting.
“Karena para Kader yang secara langsung dekat dengan ibu hamil dan bayi-balita. Sehingga setelah mereka dibekali, kami bisa melalukan pelacakan untuk mengambil data terkait angka stunting tersebut,” terang Martha Naa.
Dirinya optimis akan meminimalisir angka stunting di Kabupaten Maybrat dengan cara pemberian makanan tambahan yang sehat dan bergizi di setiap Puskesmas dan Puskesmas pembantu (Pustu). Selain itu, memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar menjaga pola makan sehat pada ibu hamil dan bayi-balita.
“Kami selalu siapkan makanan tambahan baik kepada ibu hamil maupun bayi-balita seperti susu formula, kacang hijau, bicuit, beras, telur dan berbagai aneka makanan sehat lainnya. Dengan makan sehat, istirahat teratur, dan menjaga kesehatan kulit pada tubuh, kami yakin kasus Stunting akan berkurang bahkan tidak ada,” tambahnya.
Martha Naa mengaku, terus melakukan kerja sama dan komunikasi yang baik antara Dinas dengan seluruh tenaga Puskes dan kader agar program yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik dan meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
Discussion about this post