Gereja GKI Omega Tut Diresmikan Dan Disahkan Menjadi Jemaat Mandiri

IMG 20211217 112422

IMG 20211217 112422

Matapapua-Maybrat: Ketua BP Am Sinode GKI se-tanah Papua, Adrikus Mofu didampingi Bupati Maybrat, Dr. Bernard Sagrim dan Bupati Asmat, Elisa Kambu meresmikan gedung gereja Omega Tut Fratafen, Klasis Ayamaru Kabupaten Maybrat, Jum’at (17/12/2021).

Pada acara peresmian tersebut, sekaligus disahkan gereja Omega Tut dari bakal Jemaat menjadi Jemaat mandiri sehingga mampu mengatur sendiri pelayanan gereja tanpa harus bersandar pada gereja induk.

Adrikus Mofu dalam sambutannya mengatakan, Jemaat mandiri Omega Tut tercatat dalam sejarah karena BP Am Sinode yang secara langsung meresmikan bakal Jemaat menjadi Jemaat mandiri. Hal ini dikatakannya karena semestinya Badan pekerja Klasis yang harus meresmikan menjadi Jemaat mandiri.

Bupati Maybrat Bersama Bupati Asmat Hadiri Acara Peresmian Gereja GKI Omega Tut

“Biasanya yang meresmikan bakal Jemaat menjadi Jemaat itu adalah Badan pekerja Klasis. Tapi hari ini adalah hari yang sudah ditentukan oleh Tuhan sendiri dan menjadi istimewa sehingga Badan pekerja Sinode yang meresmikan menjadi Jemaat mandiri,” tutur Adrikus Mofu.

Setelah disahkan menjadi Jemaat mandiri, maka dirinya menjelaskan bahwa telah terdapat 22 Jemaat mandiri di Klasis Ayamaru dan 1.663 Jemaat di Sinode GKI se-tanah Papua.

“Hari ini ini Klasis Ayamaru bertambah 1 Jemaat mandiri dan secara otomatis Sinode juga bertambah 1 Jemaat lagi. Nah dengan bertambahnya Jemaat,” jelasnya

Sementara itu, Bupati Maybrat, Dr. Bernard Sagrim mengatakan, pemerintah daerah Kabupaten Maybrat selalu mendukung pembangunan gereja untuk melayani iman Jemaat.

Pada moment peresmian gedung gereja GKI Omega Tut, dirinya berjanji akan membangun gedung Sekolah Dasar di wilayah setempat mengingat Tut merupakan jumlah penduduk cukup banyak dan layak membangun gedung sekolah.

“Ya pemda sudah membangun jaringan internet 4G. Dan dalam waktu dekat akan bangun lagi gedung Sekolah. Artinya kalau kita membangun gedung saja itu mudah sekali. Tapi kalau bangun mental dan spiritual, itu yang masih agak sulit. Makanya semua warga harus berpatisipasi untuk membangun spiritual dan mentak kita masing-masing,” ungkap Sagrim.

Setelah diresmikah gedung gereja Tut dan menjadi Jemaat mandiri, Ketua PMHJ Omega Tut, Marten Karet merasa bangga karena upaya dan kerja keras para jemaat dapat dikabulkan dan akan melakukan program kerja secara mandiri tanpa bergantung pada Jemaat induk.

“Semua ini adalah rencana Tuhan. Karena kami ini membangun gereja dengan tulus hati, maka Tuhan tetap mengabulkan permintaan kami. Oleh karena itu, setelah disahkan menjadi Jemaat mandiri maka kami sudah siap untuk merancang program dan melaksanakan perjamuan Kudus nantinya,” Karet.

Acara peresmian gedung gereja GKI Omega Tut ini, ketua Panitia pelaksana, Jufri Kambu mengaku bahwa suksesnya acara ini atas kerja sama dengan seluruh warga Jemaat sehingga peresmian tersebut terlaksana dengan sukses tanpa suatu hambatan.

“Mulai dari pembangunan hingga peresmian gedung gereja ini atas dukungan dari semua pihak dan kerja sama warga Jemaat. Semua ini karena atas dasar persatuan dan kekompakan,” terang Jufri.

Acara peresmian gedung gereja GKI Omega Tut ini diawali dengan ibadah bersama, diikuti oleh seluruh jemaat dengan antusias dan tetap menerapkan protokol kesehatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment