Bakal Jemaat Moria Way-U Merayakan HUT Ke-65 GKI di Tanah Papua

Screenshot 2021 1026 182429

Screenshot 2021 1026 182429

Matapapua-Maybrat: Bakal Jemaat Gereja Kristen Injili (GKI) Moria Way-U Bakal Klasis Aitinyo Kabupaten Maybrat merayakan HUT ke-65 GKI di tanah Papua dibawah sorotan tema Datanglah Kerajaan-Mu yang dikutip dari Injil Matius 6:10a, Selasa (26/10/2021).

Badan Pekerja Bakal Klasis Aitinyo, Agustinus Way mengajak jemaat Bakal Klasis Aitinyo agar dapat merenungkan dan menghayati Injil masuk ke tanah Papua. Hal ini karena Allah sangat mencintai jemaat-Nya sehingga bumi Ayamaru, Aitinyo dan Aifat (A3) mendapat berkat Tuhan. Dan berkat Tuhan telah terbukti di bumi A3.

“Usia 65 tahun ini sudah dewasa. Maka kita juga harus dewasa dalam pelayanan dan pewartaan agar Firman Tuhan tetap tertanam di dalam hati kita melalui perbuatan dan tutur kata,” ungkap Agustinus.

Anggota Badan Pekerja Bakal Klasis Aitinyo, Agustinus Way Saat Membawakan Sambutan

Sementara itu, Bupati Maybrat, Dr. Bernard Sagrim melalui kepala Dinas Pendidikan, Kornelius Kambu dalam sambutannya menegaskan agar seluruh warga jemaat harus taat dan tekun bersatu membawa perdamaian dan kasih di tengah masyarakat untuk membangun Kabupaten Maybrat menjadi jauh lebih maju. Mengingat GKI di tanah Papua telah berusia 65 tahun, maka harus mengikuti Firman Tuhan yang telah disampaikan melalui Otto dan Getsler.

Oleh karena itu, lanjut Kornelius, seluruh warga jemaat harus memiliki kewajiban untuk melaksanakan perintah Injil agar masyarakat A3 tetap diberkati hingga anak cucu.

Sambutan Bupati Maybrat Melalui Kepala Dinas Pendidikan, Kornelius Kambu

“Usia GKI di tanah Papua sudah 65 tahun. Oleh Karena itu, mari kita mengembangkan ajaran Yesus dengan mewartakan Injil di tanah Papua terutama bumi A3. Sehingga perilaku kita semua harus mengikuti ajaran firman Tuhan untuk mengubah karakter menjadi jauh lebih baik agar pembangunan terus terlaksana maksimal,” tegas Kornelius Kambu.

Perayaan Hut ke-65 tahun GKI di Tanah Papua ini dirayakan dalam ibadah dan dilakukan pelelangan hasil pertanian jemaat untuk pembangunan gereja diikuti oleh seluruh jemaat dengan antusias hingga berakhir dengan aman dan tertib serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment