“Pasti ada dalang di balik kasus korupsi di Raja Ampat. Jika kami di butuhkan, maka kami seluruh masyarakat Raja Ampat akan turun memberikan kekuatan penuh mendukung Kejaksaan Negeri Sorong”
MataPapua, Sorong – Pengungkapan dan penanganan kasus-kasus korupsi yang dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Sorong, mendapat tanggapan positif dari berbagai tokoh masyarakat di Papua Barat Daya.
Sebut saja kasus dugaan korupsi BLKI Sorong maupun kasus dugaan korupsi Puskesmas dan Rumah pejabat nakes di Raja Ampat yang diungkap Kejari Sorong baru-baru ini cukup menggemparkan dan menambah kepercayaan masyarakat terhadap salah satu lembaga bergerak dalam penanganan tindak pidana korupsi.
Kejaksaan Negeri Sorong dibawah kepemimpinan Makrun, SH.,MH, dengan keberanian dan ketegasannya menjadi ujung tombak dalam pengungkapan kasus-kasus ini.
Bahkan di tahun 2025 mendatang, akan ada muncul kasus-kasus pengungkapan korupsi baru dan pihak Kejari Sorong di wilayah kerjanya, yaitu di 5 kabupaten dan 1 kota, telah membidik sejumlah pelaku korupsi untuk diminta pertanggungjawaban dalam penggunaan dana negara.
Khusus untuk pengungkapan kasus korupsi di Kabupaten Raja Ampat, di mana Kejari Sorong menetapkan 3 tersangka dugaan korupsi pembangunan Puskesmas Kabare dan rumah nakes, mendapat apresiasi dari Tokoh Adat dari Raja Ampat.
Kepala Suku Besar Maya Kabupaten Raja Ampat Matheos Samagita mengatakan kinerja Kejari Sorong menangkap 3 pelaku dugaan korupsi di Raja Ampat akan menjadi cikal bakal pengungkapan kasus-kasus dugaan korupsi selanjutnya di Kabupaten Raja Ampat.
“Sebagai tokoh, saya sangat mengapresiasi Kejari Sorong dan kami mendukung penuh Kejari Sorong untuk menangkap dalang sebenarnya dibalik kasus korupsi itu,” harap Samagita.
Sementara Ketua LMA Ambel Waigeo, Yulianus Thebu kepada awak media mengatakan, pengungkapan kasus korupsi di Kabare adalah temuan besar yang akan berujung pada pengungkapan dugaan korupsi di distrik-distrik lainnya.
“Kebetulan Kabare adalah kampung saya dan pada kesempatan ini saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Kepala Kejaksaan Negeri Sorong karena berhasil menangkap pelaku,” pungkasnya.
Ia menambahkan kasus korupsi tentunya menyengsarakan masyarakat sekitar dalam haknya mendapatkan pelayanan yang baik dari pemerintah daerah.
“Saya mendukung penuh pernyataan Kajari Sorong untuk masyarakat agar jangan takut menginformasikan pembangunan-pembangunan di Kabupaten Raja Ampat, baik gereja, dermaga dan apa saja jika tidak sesuai ataupun tidak selesai untuk ditindak lanjuti ke ranah hukum,” kata Yulianus Thebu.
Selain itu Thebu menilai, kasus korupsi tidak mungkin dilakukan oleh 1 orang saja dan berharap Kejari Sorong mengembangkan pengusutan kasus korupsi hingga ke akar-akarnya.
“Pasti ada dalang di balik kasus korupsi di Raja Ampat. Jika kami di butuhkan, maka kami seluruh masyarakat Raja Ampat akan turun memberikan kekuatan penuh mendukung Kejaksaan Negeri Sorong,” tegasnya.