Merauke, Matapapua.com - Wakil Gubernur Paskalis Imadawa menyoroti kekurangan kouta yang mengakibatkan pemandangan tidak sedap antrian panjang Bahan Bakar Minyak atau BBM di sejumlah SPBU yang ada di kota Merauke, Provinsi Papua Selatan akhir-akhir ini.
"Banyak sekali alat mesin pertanian yang masuk ke Merauke, namun kuota BBM tidak bertambah menimbulkan pemandangan yang tidak sedap yakni antrian kendaraan yang panjang setiap hari di SPBU sehingga ini harus menjadi pertimbangan dalam menjalankan proyek strategi nasional," kata Paskalis Imadawa saat memberikan pendapat dalam rapat dengar pendapat DPR papua Selatan bersama Satgas Pangan Nasional terkait Proyek Strategis Nasional di Merauke, Senin (2/6).
Ditambahkan kekurangan bahan bakar minyak di Merauke merupakan masalah yang nantinya akan menghambat penggunaan alat mesin pertanian pada kegiatan proyek strategis nasional sehingga harus menjadi perhatian bersama.
Komandan Satgas BKO Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan pihaknya sudah melaporkan kondisi tersebut kepada pimpinan di pusat agar berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian serta pihak-pihak terkait untuk meningkatkan kouta BBM di Merauke, Papua Selatan.
Dia mengakui bahwa antrian BBM di Merauke menjadi pemandangan tidak sedap sebab kendaraan harus antri dari malam sampai pagi untuk mendapatkan stok BBM.
Hal itu berdampak pula bagi petani di Merauke yang mendapatkan BBM bersubsidi karena harus mengambilnya di SPBU satu kali dalam sebulan.
"Itupun hanya diberikan waktu satu hari untuk mengambil di SPBU. Hari berikutnya sudah tidak bisa ambil lagi harus tunggu sampai bulan depan. Hal ini sudah kami diskusikan dengan Pimpinan dan pihak Pertamina dan semoga ke depan ada penambahan kouta," tambah Rizal.
