MataPapua,Sorong - Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong launching Program Study (Prodi) Pedagogi untuk Program Magister (S 2) yang digelar di Gedung Pascasarjana Unimuda Kabupaten Sorong, Sabtu (21/6/2025).
Launching ini ditandai dengan penekanan sirine sekaligus pemotongan tumpeng yang bersama-sama dilakukan oleh Rektor Unimuda Sorong, Dr. Rustamadji, M.Si, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XIV Papua Raya, Dr. Suriel Semuel Mofu, Wakil Gubernur Papua Barat Daya, H. Ahmad Nausrau, Bupati Kabupaten Sorong, Dr. Jhonny Kamuru, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua, KH. Syaiful Islam Al Payage, sejumlah forkopimda lainnya.
Kepala LLDIKTI Wilayah Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Barat Daya (Papua Raya), Dr. Suriel Mofu memberikan apresiasi kepada Unimuda Sorong usai menyerahkan Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, Riset dan Teknologi (Kemendikti Saintek) Republik Indonesia tentang pembukaan Program Studi Pedagogi Program Magister kepada Rektor Unimuda Sorong.
"Pendidik di Indonesia dan dunia telah terjadi perubahan. Dulu sistem pendidikan kita berupa 'Teacher Center' atau berfokus pada guru sebagai sumber informasi dan pengetahuan. Jadi yang kita lakukan dulu itu memenuhi ekspektasi guru, memenuhi standar yang ditetapkan guru. Akhirnya dikelas muncul lebel, pintar dan bodoh," ucap Suriel Mofu.
Padahal kalau belajar tentang ilmu pedagogi, lanjut Suriel Mofu menerangkan, tidak ada label bodoh dan pintar, yang ada hanya belum tahu dan tahu saja.
"Jadi kalau kita kasih juara hanya karena dia tahu saja, yang belum juara karena belum tahu saja," terangnya.
Sistem pendidikan 'Teacher Centris' ini masuk ke wilayah Papua, kata Suriel Mofu memang sangat tidak tepat.
"Kalau kita gunakan sistem Teacher Center, kita akan bilang semua anak Papua Bodoh. Mengapa, karena anak Papua setiap kali kita tanya, mereka selalu tunduk muka dan melihat ke bawah. Kenapa demikian, sebab orang Papua itu sifat malunya sangat besar. Ditambah lagi dengan budaya orang Papua, dimana ketika orang tua sedang bicara, maka anak harus diam," ujarnya.
Dengan menguasai ilmu pedagogi, maka tenaga pendidik baik guru atau dosen tidak mengejar standar kelulusan, namun tenaga pendidik akan lebih melihat lingkungannya, dan kemampuan akademisnya.
"Ketika dia tidak bisa jawab soal dengan baik, kita tinggal bilang begini, anak cuma belum tahu saja. Kalau belum tahu itu tidak apa - apa, nanti bapak kasih tahu. Itu ilmu pedagogi," jelas Suriel Mofu.
Dulu cara evaluasi yang diberikan oleh tenaga pendidik, Dr. Suriel Mofu sampaikan langsung final dengan memberi nilai dengan merah dan hitam.
"Kita kenal nilai merah. Cara penilaian kita langsung final. Padahal kalau dia salah kita bisa kasih dia ulangan berkali - kali sampai dia dapat 10. Yang terjadi dulu, kita kasih ulangan sekali saja, langsung selesai," kata Dr. Suriel Mofu.
Melalui ilmu pedagogi, Dr. Suriel Mofu katakan pola Pendidikan bukan untuk memenuhi ekspektasi guru, tetapi mengikuti ekspektasi anak sehingga dia terangsang untuk belajar dan bisa mendapatkan nilai tertinggi.
"Ketika dia mau mendapatkan nilai tertinggi berikan kesempatan buat dia buat perbaiki, nanti nilai terakhir dari usaha yang dia lakukan itu yang ditulis, "tutur Dr. Suriel Mofu.
Ilmu pedagogi mengajarkan tenaga pendidik, lanjut dia, mengunakan berbagai macam metode untuk membangkitkan semangat anak didik mencari tahu, sehingga anak didik tersebut menjadi tahu.
"Karena tidak ada orang yang bodoh dan tidak ada orang yang pintar. Yang ada cuma belum tahu dan sudah tahu saja. Jadi ketika dia belum tahu berikan kesempatan biar dia cari tahu," kata Dr. Suriel Mofu.
Program Studi Pedagogi Program Magister Ibarat Nelayan Mencari Ikan Pakai Jaring
Rektor Unimuda Sorong, Dr. Rustamadji sebelumnya, telah menyampaikan Program Studi Pedagogi Program Magister yang dilaunching diibaratkan seperti nelayan mencari ikan bukan gunakan pancing, tetapi gunakan jaring.
Hal itu dikarenakan dalam Program Studi Pedagogi Program Magister ini telah mencakup seluruh konsentrasi program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Jasmani, Pendidikan Teknologi Informasi, Pendidikan Agama Islam dan Manajemen Pendidikan.
Dr. Rustamadji katakan ada ratusan calon mahasiswa magister yang telah mendaftar di Unimuda Sorong untuk mengambil program studi Pedagogi Program Magister.
Menariknya lagi, kata Rektor Unimuda Sorong dengan mengikuti Program Studi Pedagogi Program Magister ini, lulusan bergelar M.Pd langsung mendapatkan Nomor Induk Dosen Nasional.
Ilmu Pendidikan Menjadi Pondasi Utama Capai Papua Sehat, Cerdas dan Produktif
Wakil Gubernur (Wagub) Papua Barat Daya, H. Ahmad Nausrau turut pula memberikan apresiasi atas upaya dari Unimuda Sorong yang ikut membantu memproduksi sumber daya manusia di Tanah Papua, terkhusus di Provinsi Papua Barat Daya.
"Tanah Papua ini merupakan anugrah dari Tuhan, sebab sangat kaya akan sumber daya alam baik itu, yang di atas tanah, di bawah tanah, di atas permukaan laut hingga ke dalam dasar laut," kata Wagub Ahmad Nausrau.
Sumber daya alam Tanah Papua yang sangat kaya ini, lanjut Wagub Ahmad Nausrau, membutuhkan sumber daya manusia yang cerdas untuk bisa mengelola demi mewujudkan kesejahteraan Orang Asli Papua.
Wagub Ahmad Nasrau juga menyinggung arahan Presiden RI melalui instruksi percepatan pembangunan Papua yang dikenal dengan program BP3OKP.
Program ini menitikberatkan pada tiga isu utama, yakni Papua Sehat, Papua Cerdas, dan Papua Produktif.
Papua Sehat, katanya, adalah tentang penyediaan layanan kesehatan yang layak termasuk ketersediaan obat-obatan, dokter, bidan, dan fasilitas lainnya agar masyarakat Papua bisa hidup lebih baik.
"Kalau layanan kesehatan maksimal, maka masyarakat akan lebih sehat dan produktif," ujarnya.
Sementara itu, Papua Cerdas berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan untuk menciptakan SDM unggul yang mampu mengelola kekayaan alam Papua secara mandiri dan berkelanjutan.
"Unimuda juga sudah membangun rumah sakit, ini langkah konkret mendukung dua dari tiga pilar pembangunan Papua," ungkapnya.
Adapun Papua Produktif, menurutnya, adalah integrasi dari dua aspek sebelumnya kesehatan dan kecerdasan yang akan menciptakan masyarakat Papua yang mandiri dan mampu berpikir strategis.
"Hari ini, orang Papua masih sering menjadi penonton di tanahnya sendiri. Kenapa? Karena SDM kita masih terbatas. Ini yang menjadi fokus pemerintah,"ucap Wagub Ahmad Nausrau.
Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah fondasi utama untuk mencapai ketiga misi tersebut.
"Untuk membangun Papua yang sejahtera, kita butuh pendidikan yang baik dan partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan kapasitas," katanya.
Bupati Kabupaten Sorong Johny Kamuru Dukung Penuh Unimuda Sorong Jadi Universitas Terkemuka di Papua
Dukungan penuh turut diberikan oleh Bupati Sorong, Dr. Johny Kamuru,S.H.,M.Si karena Unimuda adalah bagian dari perubahan wajah Kabupaten Sorong.
Dirinya yang menjadi saksi perjalanan STKIP Muhammadiyah Sorong berubah menjadi Universitas adalah sejarah manis bagi perkembangan karirnya.
"Keberhasilan luar biasa terjadi ketika persiapan bertemu dengan kecepatan. Provinsi ini hadir dengan semangat percepatan, dan saya akan berkomitmen untuk mendukung kampus ini sesuai dengan kewenangan dan aturan yang ada," ujar Bupati Johny Kamuru
Dukungan tentu akan selalu Pemerintah Kabupaten Sorong lakukan, sebab Unimuda Sorong telah ikut berkontribusi pula mengubah wajah Kabupaten Sorong.
"Dulu, jalan menuju ke Unimuda kecil, namun kami melakukan pelebaran untuk ikut membantu akses menuju Unimuda Sorong," ungkap Bupati Sorong.