Matapapua-Maybrat: Tim Penggerak PKK Kabupaten Maybrat bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana memberikan sosialisasi kepada tenaga kesehatan dan kader posyandu terkait pencegahan stunting. Hal ini dilakukan dalam rangka memeriahkan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-50 tahun.
Ketua TP PKK Kabupaten Maybrat, Dr. Naomi Netty Howay, S.Km.M.Kes mengaku bahwa PKK telah melakukan upaya pencegahan stunting dengan cara bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat untuk memberikan sosialisasi, pemberian obat secara gratis dan pemberian makanan tambahan terhadap ibu hamil dan bayi-balita.
“Kami dari PKK sudah melakukan pencegahan stunting. Dan bukan kali ini saja tapi sebelumnya kami sudah lakukan dengan cara bekerja sama dengan Dinas terkait untuk memberikan makanan tambahan. Karena mencegah stunting itu tergantung pola makan bergizi dan sehat dan isirahat yang benar,” ungkap Naomi, Selasa (5/4/2022).
Dirinya berharap agar peserta dapat mengikuti materi sosialisasi dengan baik sehingga mampu menerapkan di lapangan saat menjalankan tugas agar dapat mengatasi stunting dengan baik sehingga Maybrat terhindar dari persoalan tersebut.
“Saya harap para peserta ini mengikuti materi dengan baik karena narasumber adalah profesional yakni dari Dinas Kesehatan, BKKBN, PKK dan Dosen dari Fakultas Kesehatan Universitas Akper Sorong. Jadi ini adalah kesempatan yang sangat berharga bagi para peserta sehingga dapat difungsikan secara baik dan benar,” harapnya.
Sosialisasi ini lanjut Naomi Howay yang adalah ketua PPNI Papua Barat bahwa pada moment sosialisasi tersebut memberikan kit stunting kepada setiap Puskesmas sebagai alat peraga yang digunakan tenaga kesehatan untuk mengukur perkembangan motorik anak.
“Dalam sosialisasi tadi juga secara resmi diberikan kit stunting kepada setiap Puskesmas agar dapat dipergunakan oleh nakes pada saat melaksanakan tugas guna mengukur perkembangan motorik anak itu sendiri. Jadi yang ikut sosialisasi hari ini sangat beruntung karena mendapat banyak materi. Dan ini PKK sangat membantu sekali,” tutur Naomi.
Sosialisasi ini dihadiri tenaga Kesehatan, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI), kepala Puskesmas, tenaga kesehatan, pimpinan dan anggota PKK, Ketua GOW, ibu-ibu persit dan ibu-ibu Bhayangkari hingga berakhir dengan tertib dan antusias.
Discussion about this post