Matapapua – Aimas : Kedua metode tersebut didasarkan pada penggunaan 2 alat medis, yakni Tes Cepat Molekuler (TCM) merupakan alat untuk mendiagnosa Tuber Colosis (TB), dimana untuk menangani pasien COVID-19 Kementerian Kesehatan mengirimkan bantuan 120 cartridge, alat TCM ini digunakan hanya untuk memeriksa kembali pasien dalam pengawasan, tidak digunakan untuk ODP atau OTG, sebab cartridge yang dipakai sangat mahal dan pihak rumah sakit tidak dapat melakukan pengadaan secara mandiri.
Selain TCM kata Direktur RSUD Kabupaten Sorong, dr. Frida Susana Wanane, di RSUD juga memiliki alat PCR yang telah ada sejak tahun 2014, namun karena keterbatasan Reagent yang dimiliki saat ini sebanyak 2.200, dan perlu pembelian kembali jika diwilayah Sorong pasien COVID-19 mengalami kenaikan.
” PCR sudah ada sejak 2014, yang dibutuhkan itu Reagent untuk PCR dan Cartridge untuk TCM, semua sudah dipakai, untuk TCM yang biasanya kita untuk memeriksa pasien TB, kita dapat bantuan cartridge 120 dari Kementerian Kesehatan, tapi TCM kita pakai untuk memeriksa PDP, untuk ODP dan OTG tidak kita periksa menggunakan TCM” kata dr. Susana Wanane, Selasa (9/6).
Dengan situasi semacam ini, dimana pertambahan pasien terinfeksi cukup banyak diharapkan koordinasi cepat Kementerian Kesehatan dengan daerah, juga diimbau agar warga tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.
Discussion about this post