Pelatihan Contraception Technology Update (CTU) yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Kabupaten Maybrat melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana telah dilakukan sejak tanggal 11 Oktober dan kini resmi ditutup oleh Kepala Bidang KB di Puskesmas Ayamaru, Sabtu (14/10/2023) setelah melewati berbagai tahapan pelatihan CTU tersebut.
Kepala Bidang KB, Lince Kambu, S.T r.Keb mengatakan, berbicara tentang kesehatan, perlu mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kesehatan yang memadai dengan memiliki skill, pengetahuan dan ketrampilan yang maksimal untuk mengatasi kesehatan masyarakat dengan baik dan tepat.
Hal ini dikatakannya karena telah terbukti pada pelatihan CTU tersebut, tenaga Bidan belum memahami tentang cara pemasangan alat KB berupa implan dan IUD. Oleh karena itu, dirinya meminta kepada pemerintah daerah agar dapat mempersiapkan SDM yang memadai seperti menyelenggarakan pelatihan serupa sehingga tenaga Bidan menguasai tentang pemasangan implan dan Intrauterine Device (IUD) secara benar dan tepat
“Pelatihan ini sangat membantu para tenaga Bidan karena untuk menambah skill, keahlian, kreativitas dan pengetahuan. Karena tenaga Bidan baru memahami terkait dengan CTU setelah dilakukan pelatihan dan dalam pantauan kami, masih terdapat kekurangan dalam . Oleh karena itu, kami berharap agar Pemda dapat menyelenggarakan pelatihan serupa lagi,” ungkap Lince Kambu.
Berdasarkan hasil pantauan Kepala Bidang KB ini mengutarakan bahwa pelatihan tersebut telah memperoleh hasil yang cukup baik dalam menguasai materi yang diterima.
“Menurut pantauan saya, selama 5 hari pelatihan ini para Bidan sudah mencapai 70-80 persen memahami materi. Nah harapan saya, pemerintah harus fasilitasi untuk diadakan pelatihan serupa secara terus-menerus agar para Bidan paham 100 persen. Karena ini berhadapan dengan nyawa manusia jadi harus diperhatikan secara serius,” tuturnya.
Dirinya menambahkan bahwa jumlah Akseptor yang dilayani dengan metode MKJP adalah Implan sebanyak 18 dan IUD sebanyak 4. Hal ini sebagai syarat mutlak. Yang diupayakan oleh peserta CTU , sesuai standar dan kriteria pelatihan yang dinilai oleh P2KS yeng memberikan sertifikat kompetensi kepada Peserta yang menekuni pelatihan tersebut.
Sementara itu, narasumber dalam pelatihan ini, Fransina Nahamuri, S.Tr.Kep.S.Kep dari Pusat Pelatihan Klinik Sekunder (P2KS) Provinsi Papua Barat mengatakan, pelatihan tersebut sangat bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas seperti skill, keahlian dan pengetahuan dalam menunjang pada pelayanan KB.
“Jaman sekarang sudah canggih dan tekhnologi sudah berkembang jadi para tenaga Bidan harus memiliki skill dan keterampilan dalam melayani masyarakat. Nah seperti saat ini para Bidan sudah dibekali dengan ilmu diharapkan dapat diterapkan di lapangan secara baik lagi,” tutur Fransina
Pada pelatihan CTU ini para Bidan merasa bangga karena telah memperoleh ilmu melalui pelatihan tersebut sebagai bekal untuk pelayanan terhadap masyarakat seperti pemasangan Implan secara baik dan benar.
“Selama ini kami belum memahami cara pemasangan implan secara benar dan tepat. Namun setelah mengikuti pelatihan seperti ini, baru kami memahami cara pemasangan implan yang benar dan kami merasa bangga, senang dan berterima kasih atas ilmu yang kami peroleh,” ucap peserta pelatihan CTU, Bidan Geertreda Tulaseket, A.Md. Keb
Dirinya menuturkan bahwa sebelum mengikuti pelatihan tersebut, para Bidan hanya melayani masyarakat menggunakan non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), namun setelah mengikuti pelatihan tersebut, para bidan telah memahami cara pemasangan MKJP.
“Kami mengapresiasi kepada Pemda Maybrat melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini. Karena sebelumnya kami hanya melayani masyarakat menggunakan non MKJP. Setelah mendapatkan pelatihan ini, bisa menambah ilmu kami,” tutur Geertreda
Dalam pelatihan ini, selain teori yang diterima namun dibekali dengan praktek dan berhadapan dengan klien.
Usai praktek, klien yang ditemui, Novita Isir mengaku bahwa merasa puas atas pelayanan tenaga Bidan karena mampu melayani klien seperti pemasangan implan secara baik dan tepat.
“Selama ini saya menggunakan KB suntik. Dan tadi saya berani menggunakan implan. Dan pada pemasangan implan, para Bidan secara luar biasa dan hebat dapat memasang secara baik dan maksimal sehingga membuat saya puas atas pelayanannya,” tutur Novita.
Discussion about this post