Matapapua-Maybrat: Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat Daya menyelenggarakan Pelatihan Contraception Technology Update (CTU) bagi Tenaga Kesehatan agar memiliki pengetahuan, ketrampilan dan perilaku sehingga mampu berkontribusi penuh pada pelayanan KB terhadap masyarakat.
Pelatihan CTU ini dibuka secara resmi oleh Sekda Kabupaten Maybrat, Ferdinandus Taa di gedung serba guna Samusiret Kumurkek, Selasa (10/10/2023
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Barat, Philmona Maria Yarollo berharap para tenaga Bidan di Kabupaten Maybrat dapat mengikuti pelatihan tersebut secara baik dan cermat agar mampu mengimplementasikan kepada masyarakat secara tepat terkait cara pemasangan alat kontrasepsi yang benar dan tepat. Hal ini dikatakannya karena peserta KB implan di Kabupaten Maybrat dinilai masih sangat rendah
“Pelatihan ini sangat penting karena bagaimana tenaga bidan bisa memasang alat kontrasepsi yang tepat. Nah oleh karena itu tenaga bidan harus dibekali dan diberi ilmu yang cukup untuk memahami pemasangan alat kontrasepsi. Dan ini juga untuk menjaga 1000 hari pertama kelahiran. Dan hal ini untuk menjaga jarak angka kelahiran karena berkaitan dengan stunting,” harapnya
Dirinya memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Maybrat karena melalui hasil pendataan keluarga pada bulan Juli 2023 Maybrat dinilai sebagai Kabupaten dengan penyelesaian pendataan keluarga tercepat dan mencapai hasil 100 persen dari 12 Kabupaten dan 1 Kota.
“Saya memberikan apresiasi ini karena ada kerja sama semua pihak dan memiliki komitmen sehingga terbukti bahwa dari hasil survei kasus gizi Indonesia pada tahun 2022, Kabupaten Maybrat mengalami penurunan angka preferensi stunting yang sangat signifikan yaitu 7,2 persen. Dan dinilai angka penurunan stunting tertinggi di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya,” terang Philmona
Sementara itu, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Papua Barat, Rita C. Apalem mengatakan, melalui pelatihan CTU ini, para bidan lebih terampil, kompeten dan mampu memberikan pelayanan jangka panjang yang dibutuhkan masyarakat.
“Selama ini kita ketahui dengan cara memberikan suntikan, pil tapi kalau dikonseling secara baik dan benar dengan menggunakan alat bantu pengambilan keputusan ber-KB yang merupakan standar konseling KB maka akan mencapai hasil yang diinginkan. Dan kalau ini dilatih secara baik, maka akan mengatasi masalah stunting,” ungkap Rita
Hal ini juga dijelaskan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat Daya, Nikanor Kocu, S.Kep mengatakan upaya penurunan angka stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinas yang dipimpinnya, namun tanggung jawab semua pihak terutama tenaga kesehatan atau bidan sebagai garda terdepan dalam penurunan angka stunting.
“Tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam penanganan kasus stunting. Dan kerja sama dengan tenaga kesehatan itu sebuah kewajiban. Dan bukan saja tenaga kesehatan, tapi semua stakeholder. Oleh karena itu, melalui pelatihan CTU ini untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan dalam pelayanan terhadap masyarakat,” tutur Nikanor.
Sementara itu, ketua panitia pelaksana, Lince Kambu, S.Tr.Keb dalam pelaporannya menjelaskan data SDMK dan IBI Kabupaten Maybrat sebanyak 105 Bidan, angka kematian ibu dan anak masih sangat tinggi, capaian cakupan pelayanan KB MKJP: sangat rendah yaitu implan= 5 dan akseptor: 19,33 persen.
Prevelensi stunting tahun 2022 mencapai 27,3 persen dinyatakan kategori Maybrat masih sangat tinggi. Masalah gizi buruk anak balita sangat tinggi, jumlah kehamilan yang tidak diinginkan sangat tinggi.
Data cakup jumlah pemakai alat kontrasepsi sejak bulan Januari sampai September 2023 mencapai 362 atau 71,41 persen, pemakai implan sebanyak 5, pil sebanyak 7, suntik 357.
“Pelatihan CTU ini baru pertama kali dibijaki oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Maybrat guna meningkatkan kualitas dan kompetensi Bidan dalam pelayanan KB, layanan fasilitas kesehatan, baik Puskesmas, rumah sakit dan klinik swasta guna mengawal kesehatan perempuan dan anak serta pencegahan stunting di Kabupaten Maybrat,” jelas Lince Kambu.
Pelatihan ini akan dilaksanakan selama 5 hari sejak tanggal 10-14 Oktober 2023 diikuti 17 peserta dari Puskesmas dan rumah sakit terdiri dari Puskesmas Aitinyo berjumlah 1 peserta, Puskesmas Aitinyo Barat berjumlah 2 orang, Puskesmas Aitinyo Tengah berjumlah 1 peserta, Puskesmas Aitinyo Utara berjumlah 2 peserta, Ayamaru Selatan 1 peserta, Ayamaru Jaya 2 peserta, Puskesmas Ayamaru 2 peserta, Puskesmas Ayamaru Utara 1 peserta, Puskesmas Ayamaru Timur 2 peserta, Puskesmas Aifat Utara 2 peserta, Puskesmas Aifat Timur 1 peserta, Puskesmas Aifat 1 peserta.
Dalam mengikuti pelatihan CTU ini perlu memenuhi kriteria seperti tenaga Bidan yang telah lolos terdaftar dan terupdate serta memiliki sertifikat uji kompetensi dan STR Bidan aktif 2023.
Discussion about this post