• 22 Jun, 2025

Pusat AI Diresmikan di Jayapura, Wamenkomdigi: Ini Penting di Tengah Anugerah Tuhan

Pusat AI Diresmikan di Jayapura, Wamenkomdigi: Ini Penting di Tengah Anugerah Tuhan

MATAPAPUA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama PT Indosat Tbk. (ISAT) secara resmi membuka AI Experience Center (AIEC) di Jayapura, Papua. Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperluas transformasi digital dan memperkuat kapasitas sumber daya manusia di bidang kecerdasan buatan (AI), terutama di kawasan timur Indonesia yang selama ini memiliki keterbatasan akses terhadap teknologi canggih.

Fasilitas ini menjadi pusat AI kedua milik Indosat setelah yang pertama di Solo, dan dibangun melalui kerja sama dengan mitra internasional seperti Huawei serta Wadhwani Foundation. AIEC menyediakan beragam contoh penerapan AI, program pelatihan dari tingkat dasar hingga lanjutan, serta sarana untuk eksperimen teknologi AI. Fasilitas ini terbuka untuk masyarakat umum, pelajar, hingga aparatur sipil negara, dengan tujuan meningkatkan keterampilan digital, membuka peluang ekonomi baru, dan meningkatkan produktivitas.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyatakan bahwa keberadaan pusat AI ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam menyebarluaskan pemahaman tentang kecerdasan buatan secara merata, khususnya di kawasan timur Indonesia. Ia menyebutkan bahwa pusat ini menjadi "tonggak penting bagi Papua yang lebih digital dan inklusif, serta melahirkan talenta-talenta digital yang berdampak pada kemajuan Papua." Nezar menambahkan, “Kami sangat berharap pusat ini menjadi katalisator bagi lahirnya talenta-talenta digital baru di Papua. Ini penting sekali karena Papua dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan alam yang cukup subur dan indah.”

Ia juga mengungkapkan bahwa Indonesia telah menyelesaikan Readiness Assessment Methodology (RAM) dari UNESCO terkait kesiapan teknologi AI. Hasil evaluasi tersebut menunjukkan tiga catatan penting: masih belum meratanya infrastruktur digital, kesenjangan digital, serta perlunya penguatan riset dan pengembangan AI. “Pemerintah mencoba mengatasi problem yang disebutkan tadi. Itu sesungguhnya landskap konektivitas kita tidaklah terlalu buruk,” jelas Nezar.

Presiden Direktur dan CEO Indosat, Vikram Sinha, menegaskan bahwa peluncuran AIEC di Papua merupakan langkah nyata agar manfaat AI bisa dirasakan merata, tidak hanya terbatas di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Medan. “Kami ingin memastikan bahwa Jayapura memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan manfaat dari AI,” kata Vikram.

Indosat juga berkomitmen pada pengembangan teknologi 5G dan integrasinya dengan AI untuk memberikan manfaat di sektor kesehatan dan pendidikan. Vikram menyoroti bahwa AI telah membawa transformasi di dua sektor tersebut, memungkinkan pembelajaran yang lebih personal dan akses pendidikan yang lebih luas. Ia mendorong anak muda Papua untuk memanfaatkan peluang ini, karena AI kini semakin mudah diakses dan dipelajari secara mandiri.

Fasilitas ini juga mendapat dukungan dari GPU Merdeka, yaitu infrastruktur AI yang dibangun dan dikelola oleh talenta lokal Indonesia, untuk mendukung kepentingan nasional. Indosat juga memperkuat ekosistem AI nasional dengan mengembangkan Sahabat-AI, model bahasa besar (LLM) open-source untuk Bahasa Indonesia dan bahasa daerah, dalam rangka memperkuat kedaulatan digital dan inklusivitas teknologi.

“AI Experience Center menjadi pusat pelatihan talenta AI, membawa praktik terbaik dunia ke Indonesia dan memperkenalkan teknologi tercanggih ke masyarakat luas,” ungkap Vikram. Ia juga menekankan pentingnya investasi dalam pengembangan sumber daya manusia Papua, melalui pelatihan bersama mitra strategis seperti Huawei dan Wadhwani Foundation. “Kami akan memastikan bahwa kami menciptakan dampak pada skala besar. Ini adalah awal yang baik untuk Jayapura dan ini adalah kunjungan kedua saya dan saya telah berjanji bahwa tahun ini saya akan datang setidaknya dua kali lagi,” ujarnya.

Harapan Baru untuk Jayapura

Pemerintah Provinsi Papua menyambut baik kehadiran AIEC di Jayapura, memandangnya sebagai simbol komitmen untuk mendorong digitalisasi di Papua. Keberadaan infrastruktur AI ini menandai langkah penting bahwa pembangunan teknologi digital tidak lagi hanya terpusat di kota-kota besar, melainkan mulai menyebar ke berbagai pelosok nusantara.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Papua, Yohanes Walilo, menegaskan bahwa AIEC menunjukkan keseriusan pemerintah dan mitra strategis seperti Indosat dalam memperluas akses serta peluang bagi generasi muda Papua untuk terlibat aktif dalam ekonomi digital global. “Kami ingin Papua tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku utama dalam kemajuan Indonesia digital,” ujarnya.

Yohanes juga mengungkapkan harapannya agar pemerintah terus berperan aktif dalam memperluas akses internet di wilayah Papua. Ia menyebut beberapa daerah seperti Kabupaten Mamberamo Raya, Waropen, dan Kepulauan Yapen masih kesulitan mendapatkan akses internet yang memadai. “Akses layanan digital masih terputus di ibu kota kabupaten, sementara masyarakat di distrik-distrik terpencil belum tersentuh konektivitas yang layak,” katanya.

Selain itu, peningkatan kapasitas jaringan juga dibutuhkan di daerah seperti Kabupaten Keram, Biak, Supiori, dan Kota Jayapura. Peningkatan ini akan mendukung berbagai program, mulai dari literasi digital, pelatihan talenta muda, hingga pemberdayaan UMKM. “Semua ini untuk memastikan bahwa transformasi digital bukan hanya proyek teknologi tetapi benar-benar memang menjangkau dan memberdayakan seluruh masyarakat,” tutup Yohanes.