Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Cabang Papua Barat, memberikan Sosialisasi program BPJAMSOSTEK kepada seluruh majelis jemaat Klasis Malamoi Kabupaten Sorong, Kegiatan berlangsung digedung GKI Jemaat Siloam Mariyai SP 2 di Kabupaten Sorong, Rabu (5/8).
Sosialisasi BPJAMSOSTEK merupakan bentuk kepedulian kepada seluruh majelis jemaat dan hamba-hamba Tuhan Kalasis Malamoi terkhusus mengcover Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan kematian.
Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Papua Barat, Mintje Wattu mengatakan sosialisasi ini merupakan suatu kepedulian BPJS Ketenagakerjaan kepada hamba-hamba tuhan dan pelayan-pelayan gereja yang ada di Klasis Malamoi, kegiatan ini gencar dilakukan bertujuan sebagai pendekatan pelayanan kepada masyarakat, pengurus Jemaat dan juga pendeta, melihat resiko kecelakaan dan meninggal dunia sangatlah besar termasuk dimasa wabah COVID-19 ini, sehingga untuk itu keluarga yang ditinggalkan sebagai ahli waris nantinya dapat menerima santunan.
” Kami sebagai lembaga pemerintah yaitu BPJS Ketenagakerjaan selaku yang diberi kewenangan untuk mengurus hal itu, kehadiran Program ini untuk membantu Bapak- Ibu, ketika terjadi kecelakaan dan kematian dapat dilindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan, dengan iuran yang kami berikan tidaklah banyak hanya RP 16.800 perbulan dan pendeta RP 17.000 perbulan” jelas Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Papua Barat, Mintje Wattu.
Ditambahkanya program ini sangat banyak manfaatnya, apabila peserta meninggal saat melaksanakan kerja dan terjadi kecelakaan, BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan santuan kematian sebanyak 48 kali gaji peserta, dan 2 anak mendapatkan beasiswa hingga mencapai Rp174 juta.
” Bedanya santunan apabila kematian biasa yaitu mendapatkan Rp42 juta dan kematian saat melaksanakan kerja terjadi kecelakaan mendapatkan 48 kali gaji dan ditambah biaya pemakaman Rp10 juta dan biaya santunan berskala Rp12 juta untuk pengurusan jenazah. Apabila terjadi kecelakaan dan harus dirawat di rumah sakit biaya akan ditanggung oleh pihak BPJS Ketenagakerjaan sampai sembuh total” jelasnya.
” Harapanya semoga semakin banyak pelayan-pelayan gereja di kota Sorong, maupun di Kabupaten Sorong maupun lebih luas di Papua Barat, mudah-mudahan pelayan-pelayan Tuhan semua dilindungi oleh program BPJS Ketenagakerjaan” tandasnya.
Ketua Bakal Klasis GKI Malamoi, Pendeta Elieser Sarwom sangat menyambut baik program pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan, program ini pernah diikuti saat masih berada dibawah Klasis GKI Sorong, kemudian terputus, dan sekarang akan dilanjutkan lagi dimana telah dilakukan sosialisasi kepada pengurus Klasis, dengan membayar iuran Rp16.800 tiap bulannya, merupakan 1 harga yang dapat dijangkau apalagi memiliki banyak manfaat.
” Kami sangat menyambut baik kedatangan pihak BPJS ketenagakerjaan, karena Program yang diberikan oeh pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan seperti Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan Hari Tua ini sangatlah bermanfaat, sementara ini 2 program yang di ikuti, kedepan mungkin dapat mengikuti program Jaminan Hari Tua. Apabila mengalami kesusahan seperti kecelakaan, kematian dan sakit pada waktu pelayanan bisa meringankan beban keluarga yang ditinggalkan” kata ketua Bakal Klasis GKI Malamoi Elieser Sarwom.
Dikatakan Elieser Sarwom, program ini sangat membantu sebab selama ini biaya untuk pengobatan orang sakit maupun kedukaan terlampau besar, hal ini dapat diketahui saat laporan yang diberikan oleh pimpinan sinode di Jayapura, oleh sebab itu, melalui program yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan ini akan menekan biaya pengeluaran yang begitu besar bagi gereja.
” Dengan program BPJAMSOSTEK ini diharapkan kepada seluruh pengurus dan jemaat gereja Se-Klasis GKI Sorong maupun Bakal Klasis GKI Malamoi bisa memproteksi diri dengan program pemerintah dengan biaya yang ringan tetapi besar manfaatnya untuk bisa meringankan beban sewaktu terjadi musibah, harapan saya ini sebagai berkat Tuhan kepada kita lewat pemerintah dengan menghadirkan BPJS Ketenagakerjaan untuk kita, dan pastinya peusahaan BPJS Ketenagakerjaan bukan perusahaan yang mencari keuntungan tetapi bersifat kedermawanan, memberikan jaminan sosial bagi kita termasuk di gereja yang ada di GKI klasis Malamoi ” ucapnya.
Sementara ini, dari GKI Klasis Malamoi baru terdaftar 20 peserta, kedepan pendeta, guru jemaat, majelis jemaat dapat segera mendaftarkan dan mengikuti program dari BPJS Ketenagakerjaan ini.
Discussion about this post