MataPapua,Sorong - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XIV Papua dan Papua Barat, Dr. Suriel Semuel Mofu berikan apresiasi atas launching Program Studi Magister Pedagogi di Gedung Pascasarjana Unimuda Sorong, Sabtu (21/6/2025).
Mofu menyampaikan bahwa kehadiran program magister tersebut menjadi harapan baru bagi pendidikan di tanah Papua, terutama dalam mengembangkan pendekatan pendidikan yang lebih sesuai dengan karakter dan budaya lokal masyarakat Papua.
"Harapan saya, lahirnya program magister ini membawa angin segar dalam pendidikan di Papua. Kita harus memahami bahwa cara berpikir dan belajar orang Papua itu khas, termasuk dalam hal berhitung," ucap Suriel.
Ia mencontohkan cara masyarakat Papua mengenal matematika dari benda-benda konkret dan berdasarkan pengalaman sehari-hari, seperti menghitung dengan jari tangan dan kaki.
Menurutnya, angka 20 dalam budaya Papua sering dikaitkan dengan jumlah jari manusia, yang dianggap sebagai lambang ‘manusia’.
"Lima, sepuluh, lima belas, dua puluh, itu cara berhitung orang Papua, berdasarkan jari. Jadi, ketika mereka dihadapkan dengan hitungan abstrak, mereka kesulitan. Karena itu, kita perlu hadirkan benda-benda konkret dalam proses pembelajaran agar mereka bisa memahami dengan menyenangkan, bukan dengan tekanan," jelasnya.
Suriel juga mengkritisi pendekatan pembelajaran yang terlalu kaku dan menuntut standar tinggi tanpa mempertimbangkan latar belakang peserta didik.
"Kalau kita terus menuntut standar tinggi tanpa memahami dari mana siswa berasal, maka kita bukan sedang mengajar, tapi membuat anak tidak bisa belajar. Pendidikan seharusnya menyenangkan dan menumbuhkan semangat ingin tahu, bukan ketakutan," ujarnya tegas.
Ia pun memberikan penghargaan kepada UNIMUDA karena menjadi salah satu perguruan tinggi di Papua Barat Daya yang menyelenggarakan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Program ini memungkinkan masyarakat yang memiliki pengalaman kerja, seperti guru honorer, ASN, atau pegawai pemerintahan, untuk mengonversikan pengalamannya menjadi Satuan Kredit Semester (SKS).
Perkembangan Unimuda Sorong Akan menjadi Tanggung Jawab Sepenuhnya Pemda Sorong
Bupati Sorong, Johny Kamuru, menyampaikan komitmennya untuk mendukung penuh pengembangan kampus tersebut.
Ia menyatakan bahwa keberhasilan besar biasanya terjadi ketika persiapan matang bertemu dengan momentum yang tepat.
Ia melihat kehadiran Provinsi Papua Barat Daya sebagai bagian dari percepatan pembangunan, termasuk dalam sektor pendidikan tinggi.
"Keberhasilan luar biasa terjadi ketika persiapan bertemu dengan kecepatan. Provinsi ini hadir dengan semangat percepatan, dan saya akan berkomitmen untuk mendukung kampus ini sesuai dengan kewenangan dan aturan yang ada," ujar Johny Kamuru.
Menurutnya, UNIMUDA sudah berkembang dengan luar biasa, dan tinggal membutuhkan dukungan berkelanjutan agar bisa semakin maju dan menjadi berkat, tidak hanya bagi Kabupaten Sorong, tetapi juga bagi Provinsi Papua Barat Daya secara keseluruhan.
Ia juga menyoroti pentingnya infrastruktur pendukung kampus, terutama akses jalan menuju UNIMUDA yang saat ini masih sempit dan menyulitkan mobilitas.
"Jalan dari arah alun-alun ke kampus ini masih sempit, mobilitas susah. Maka, saya putuskan untuk membuka akses jalan tersebut. Ini bukan sekadar membuka ekonomi, tetapi juga sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan kampus," tegasnya.
Johny Kamuru kembali menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan UNIMUDA bersama seluruh pemangku kepentingan.
"Saya ucapkan selamat atas launching program baru ini. Dalam lima tahun ke depan, dengan kewenangan yang ada, saya berkomitmen bersama seluruh stakeholder untuk terus mendukung UNIMUDA," tutup Johny Kamuru.