MataPapua, Mesir — Dalam kunjungan kerjanya ke Mesir, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tak hanya fokus pada agenda kenegaraan. Di tengah padatnya jadwal diplomasi, Presiden menyempatkan diri bertemu langsung dengan mahasiswa dan diaspora Indonesia yang tinggal di Kairo.
Pertemuan hangat tersebut berlangsung di hotel tempat Presiden menginap pada Jumat malam (11/4/2025). Mahasiswa dan warga Indonesia tampak antusias dan bangga bisa bertemu langsung dengan pemimpin negara yang datang jauh-jauh dari tanah air.
Bagi para mahasiswa, kehadiran Presiden menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah terus berkomitmen memperhatikan kebutuhan pendidikan anak bangsa di luar negeri. Salah satunya diungkapkan Lydia, mahasiswa asal Aceh yang tengah menempuh pendidikan spesialis anestesi di Kairo.
“Senang banget bisa bertemu langsung. Apalagi Bapak Presiden juga tanya-tanya tentang pendidikan kami di sini. Kami merasa diperhatikan,” ucap Lydia.
Bukan hanya itu, ia juga berharap perhatian pemerintah bisa semakin besar, terutama dalam upaya memenuhi kebutuhan dokter spesialis di Indonesia.
“Semoga ke depan Indonesia tidak kekurangan dokter spesialis, dan kami bisa ikut berkontribusi,” tambahnya.
Sementara itu, B. Nur Anisa, mahasiswi hukum Islam asal Jambi, menilai kehadiran Presiden merupakan bukti nyata kepedulian negara terhadap warganya di luar negeri.
“Pak Presiden tidak hanya datang untuk urusan politik, tapi juga mau mendengar langsung cerita kami di sini. Itu sangat berarti,” kata Anisa.
Bentuk kedekatan Presiden dengan diaspora ini juga dirasakan Alfiah Sari, warga Indonesia yang telah menetap di Kairo lebih dari dua tahun. Anaknya bahkan mendapat kehormatan menjadi wakil diaspora dalam penyambutan Presiden.
“Terharu sekali, apalagi anak kami sempat disapa dan dicium oleh Bapak Presiden. Kami merasa diperhatikan sebagai bagian dari Indonesia, meski berada jauh di luar negeri,” ujarnya.
Pertemuan penuh kehangatan ini menjadi bukti bahwa selain memperjuangkan kepentingan bangsa lewat diplomasi politik, Presiden Prabowo juga mengedepankan diplomasi kemanusiaan dan pendidikan, memastikan anak-anak muda Indonesia di luar negeri tetap mendapat perhatian.