MataPapua,Sorong - Aktivis dan Pegiat anti korupsi, Andrew Warmasen mengkritisi mangkraknya pembangunan gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Sorong Tahun 2022 di Kampung Sikim, Kanal Victory Km 10 Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Pembangunan yang ditaksir menggunakan anggaran kurang lebih Rp. 3,2 Milyar ini, kondisinya hanya berupa pondasi dan tiang-tiang pilar, dimana saat ini telah tertutup rerumputan tinggi.
Menurut, Andrew Warmasen setelah mendapatkan informasi bangunan mangkrak yang direncanakan untuk dibangun gedung Dekranasda Kota Sorong. Berdasarkan data dan informasi yang telah dikumpul lantas mempertanyakan tipe pekerjaan bangunan Dekranasda ini.

Andrew Warmasen Soroti bangunan mangkrak di Jalan Kanal Victori Km 10 (Fhoto/Ist)
"Saya mau mempertanyakan kepada instansi terkait sampai di mana dan sejauh mana progres pembangunan. Kalau memang ini bagian daripada pekerjaan multiyears, maka berarti kan kita bisa hitung tiap tahun dianggarkan Rp 1,9 Miliar, " kata Andrew Warmasen, saat memberikan keterangannya di salah satu cafe, Kamis, (30/10/2025).
Ia menambahkan kalau memang type pembangunan bangunan Dekranasda dilakukan sejak tahun 2022 berarti seharusnya tahun 2025 sudah rampung. Namun fakta temuan di lapangan ini, sungguh mencengangkan.
“Tapi hari ini masih belum menampung dan bahkan diduga mangkrak, "kata Andrew Warmasen.
Untuk itu, ia meminta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan penyelidikan guna mendalami tentang gedung kantor ini, sebab saat turun lapangan, ia benar-benar merasa terharu dan sedih.
Ia menambahkan kalau cuma kondisi bangunan mangkrak, sekian yang terserap dengan kondisi pondasi dan belum ada atap serta lain-lain ini sangat memperhatikan. Apalagi ini bangunan ini sudah pasti bangun dengan uang negara.
“Jadi saya minta tolong kepada teman-teman APH untuk monitoring terkait sorotan saya ini, " tegasnya.
Lebih detail hasil temuan pengiat korupsi, Andrew Warmasen katakan hasil temuan di lapangan, kondisi bangunan bangunan mangkrak.
"Saya punya dokumentasi, nanti saya akan kirim ke teman-teman pers untuk bisa mungkin di muat dalam gambar. Jadi kalau saya mau hitung, diduga penyerapannya tidak sampai 1 miliar, " kata Andrew Warmasen. (R)