Merauke, Matapapua.com – Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman mengatakan bawah program optimalisasi 40 ribu hektare lahan pertanian sawah di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan sudah selesai tinggal menanam.
“Terima kasih seluruh Forkopimda Papua Selatan dan Merauke karena sangat luar biasa optimalisasi lahan 40 ribu hektare sudah selesai tinggal menanam panen dan menanam lagi,” kata Menteri Andi Amran Sulaiman saat melakukan peninjauan ke lokasi optimasi Lahan Rawa di Telaga Sari, Distrik Kurik, Merauke, Minggu (13/10).
Dia mengatakan bahwa pemerintah akan mengoptimalkan lahan, alat mesin pertanian, dan penani generasi milenial agar Merauke jadi daerah percontohan pertanian modern kelas dunia.
Dikatakan bahwa 100 ribu hektare lahan di Distrik Kurik Merauke dijadikan percontohan. Nantinya akan mencapai satu juta hektare di Merauke.
Menteri Amran mengungkapkan bahwa teknologi pertanian di klaster percontohan ini disejajarkan dengan negara maju seperti Jepang dan Amerika.
“Klaster percontohan ini kita sejajarkan teknologinya dengan negara maju bukan lagi seluruh Indonesia agar menarik petani milenial,” ujarnya.
Menurut dia, generasi milenial turun bertani kalau menggunakan teknologi tinggi kemudian menguntungkan. Dua syarat ini harus dipenuhi dan kita targerkan pendapatan petani milenial minimal Rp10 juta per bulan.
“Hal ini yang bisa menarik milenial masuk sektor pertanian, tanpa menguntungkan tidak akan terjadi,” ujarnya.
Ditambahkan transformasi pertanian tradisional menuju modern dengan harapan generasi muda Indonesia bangga menjadi petani karena teknologi tinggi dan menguntungkan.