Aimas : Semangat qurban menekankan kebersamaan dan saling berbagi. Tahun ini, dalam perayaan Idul Adha, Lazismu mengusung tema ‘Qurbanmu Bahagiakan Sesama’ dengan tujuan menyebarkan syi’ar dan manfaat qurban lebih luas, terutama dalam membantu masyarakat yang terkena dampak bencana, baik didalam negeri maupun luar negeri. Melalui tema ini, Lazismu berharap dapat memperluas kontribusinya dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana alam maupun bencana kemanusiaan.
Sekretaris Lazismu Papua Barat Daya, Abdul Gani, M.Hum., yang akrab disapa Ustad Gani, menyampaikan bahwa Lazismu PBD mendapat amanah dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk mendistribusikan Shadaqah Qurban di seluruh Indonesia. Ditahun ini, Lazismu Papua Barat Daya mendapat tugas untuk mendistribusikan tujuh ekor kambing qurban.
“Dari Tujuh ekor kambing tersebut kami distribusikan dibeberapa lokasi berbeda, yaitu di Komplek Ma’had Bilal Bin Rabbah, Komplek Masyarakat Kampung Muslim Papua Kokoda Kota Sorong, dan Komplek Masjid Al Latief Kabupaten Sorong. Pelaksanaan pemotongan hewan qurban dilakukan serentak pada hari Senin, 17 Juni 2024, setelah melaksanakan Sholat Ied Adha” ujar Gani.
Sasaran penerima manfaat dari program ini meliputi berbagai kelompok masyarakat yang membutuhkan, termasuk kepala rumah tangga perempuan, mahasiswa yang sedang menuntut Ilmu Umum dan Ilmu Agama, dhuafa, masyarakat muslim Papua, serta masyarakat disekitar lokasi pemotongan hewan qurban.
Ketua Lazismu Papua Barat Daya, Dr. Nursalim, M.Pd., menjelaskan dalam pendistribusian daging kurban, Lazismu Papua Barat Daya menerapkan model Ramah Lingkungan – yaitu dengan menggunakan Daun Jati sebagai pembungkus daging.
“Kalau panitia Qurban di masjid-masjid pembungkus menggunakan plastik, pada pendistribusian daging Qurban tahun ini dari Lazismu menggunakan daun jati, sehingga setelah daun jati digunakan dapat dibuang dan langsung terurai secara alami, namun jika menggunakan akan sangat berdampak terhadap kesehatan lingkungan kita” kata Nursalim.
Mbah Ginten (67), penerima daging Qurban merasa bersyukur mendapat daging kambing pada Idul Adha tahun kami, mengingat harga kambing sangat mahal di Papua.
” Sangat jarang makan daging, makan daging kambing kalau ada acara Aqiqah saja. Karena saat Qurban pun, rata – rata potong Sapi, bukan kambing” ucap Mbah Ginten.
Program ini diharapkan tidak sekedar memberikan bantuan berupa daging qurban, tetapi juga mempererat kebersamaan dan rasa saling berbagi diantara masyarakat, sehingga semangat qurban dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
Discussion about this post