Matapapua – TAMBRAUW : Di sisa masa jabatan sebagai Bupati Kabupaten Tambrauw, Gabriel Asem berhasil melaunching buku biografi dengan judul Pimpinan Konservasi Dari Papua Barat yang bertajuk karavan satu dekade membangun dan merawat bumi Tambrauw. Buku ini di launching di Hotel Rylich Panorama Kota Sorong. Rabu (18/5)
Gabriel Asem dikenal masyarakat Tambrauw dengan sosok pribadi yang bekerja keras dengan hati selama satu dekade untuk meletakan dasar pembangunan di Kabupaten Tambrauw, sehingga Kabupaten Tambrauw bisa dikenal sebagai kabupaten konservasi sampai saat ini karena sosok Gabriel Asem yang memiliki kemampuan untuk menjaga, melindungi dan merawat hutan yang ada di Kabupaten Tambrauw.
Gebi dengan sapaan akrabnya ini mengatakan, pembangunan di Kabupaten Tambrauw bermula dari kosong menjadi ada. Segala tenaga dan pikiran dikuras habis untuk membuka akses yang terisolir mulai dari jalan, jembatan dan fasilitas lain untuk kepentingan Kabupaten Tambrauw. Semuanya diletakkan secara baik dan maksimal demi kemajuan Kabupaten Tambrauw.
“Kita bisa lihat Kabupaten Tambrauw yang sekarang berbeda dengan Tambrauw sebelumnya. Dulu Tambrauw sulit untuk terkakses tapi sekarang akses sudah menempu seluruh pelosok Tambrauw,” ungkap Gabriel disela-sela launching buku.
Tambrauw yang dulunya terisolir dan tertinggal sekarang sudah dikenal semua orang melalui tangan dinginnya, sosok yang dikenal sebagai bapak pembangunan ini menguras semua yenaga dan pikirannya mengambil sebuah langkah startegis untuk melindungi hutan Tambrauw dengan 11.529,182 km2. Keputusan bijak inilah kemudian oleh Pemerintah Pusat menetapkan Kabupaten Tambrauw sebagai kabupaten konservasi.
Gabriel meyakini bahwa dengan luas hutan yang begitu besar masuk dalam perhitungan strategis nasional maupun di skala internasional. Sebab, hutan Tambrauw merupakan penyedia dan penyangga ketersediaan oksigen sekaligus sebagai surga bagi 716 jenis burung.
Disebutkan capaian ini kemudian berdampak secara drastis dan menjadi acuan bagi masyarakat untuk melihat potensi yang ada dengan rasa optimis, tidak minder dan mulai terbuka.
“dengan capaian ini kita patuh bersyukur namun harus terus dibarengi dengan jiwa juang yang tinggi dan etos kerja yang baik untuk terus mengejar ketertinggalan yang masih perlu dikerjakan untuk bisa mampu bersaing dengan daerah lain di Papua dan Papua Barat,” ungkap Gabriel.
Gabriel berpesan khususnya kepada masyarakat Tambrauw dan seluruh warga yang mendapatkan buku ini perlu diketahui bahwa dengan meluncurkan buku biografi ini bukan sebagai bentuk kebanggan diri melainkan ada nilai positif yang harus dibagikan ke kalayak umum. Karena menurutnya, didalam buku ini banyak terkandung nilai juang yang tinggi. Untuk itu masyarakat dan anak cucu nantinya perlu mengetahui dan paham pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan hutan yang ada di Kabupaten Tambrauw.
Discussion about this post