Matapapua – Kabupaten Sorong : Kabar gembira bagi masyarakat di Papua Barat, yang akan segera dapat menikmati kemudahan dan ketersediaan gas Elpiji untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, hal ini ditandai dengan Ground Breaking pembangunan stasiun pengisian dan pengangkutan bulk Elpiji (SPPBE) hasil kolaborasi pemerintah Kabupaten Sorong, PT Pertamina Patra Niaga, dan perusahaan daerah PT Malamoi Olom Wobok serta mendapat dukungan dari Kementerian ESDM dan SKK Migas.
Komisaris Utama PT Pertamina Patra Niaga, Sumanggas Milton Pakpahan mengatakan, berdasarkan aturan terbaru Pertamina telah terbagi dalam sejumlah sub holding anak perusahaan, dengan tanggung jawab masing-masing, tugas Patra Niaga yakni memastikan agar semua produk Pertamina terdistribusi secara baik, oleh karenanya hadirnya Stasiun Pengisian dan pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) dikawasan ekonomi khusus (KEK) yang merupakan kolaborasi dengan perusahaan daerah PT Malamoi Olom Wobok (MOW) akan menjawab kebutuhan gas Elpiji di Papua Barat.
” Konsumsi Elpiji di Papua Barat non subsidi 18.000 tabung perbulannya, dimana 14.000 tabung Bright Gas 12 kilo, 3.600 tabung gas 5,5 kilo, dan 400 tabung gas Elpiji 50 kilo, kebutuhan Papua Barat ini juga baru ditangani 5 Agen, 2 agen di Manokwari dan 3 agen di Sorong, sehingga peluang untuk menjadi agen gas Elpiji masih terbuka luas” kata Milton Pakpahan.
Lebih lanjut kata Milton Pakpahan mengatakan data dari hulu suply change Elpiji dari Petrogas Arar sebanyak 14 metrik ton per hari, sehingga dibutuhkan stock 45 hari untuk memenuhi kapasitas pembotolan yang sayangnya dilakukan di Surabaya, sehingga membutuhkan biaya besar untuk pengangkutan.
” Selama ini pembotolan dilakukan di Surabaya, sehingga butuh waktu 3 Minggu untuk proses pengisian, sehingga tidak heran jika sering terdengar berita kelangkaan, oleh karena itu ini menjadi sejarah pertama kali pendirian SPBE disini” lanjut Milton Pakpahan.
Bupati Sorong, Johny Kamuru menyampaikan penghargaan kepada Kementerian ESDM, dan Pertamina khususnya Pertamina Patra Niaga yang telah mendukung langkah penyediaan SPPBE guna menjawab kebutuhan gas Elpiji bagi masyarakat di Papua Barat, pemerintah terus berkomitmen agar kebutuhan masyarakat senantiasa didahulukan untuk peningkatan kesejahteraan.
“Kami apresiasi dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM, juga Pertamina Patra Niaga yang telah menjawab kebutuhan masyarakat atas gas Elpiji, apa yang menjadi aspirasi masyarakat akan terus kita perhatikan, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan” ujar Bupati Johny Kamuru.
Direktur Bisnis PT Malamoi Olom Wobok, Mohammad Said Noer mengatakan, harga gas Elpiji dipasaran saat ini di Papua Barat lebih tinggi dibandingkan daerah luar Jawa, oleh karenanya hadirnya SPBE yang didukung pemerintah, sekaligus kepercayaan terhadap perusahaan daerah PT Malamoi Olom Wobok untuk mengembangkan kegiatan bisnis yang meningkat.
“Kami sampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah daerah Kabupaten Sorong yang memberi kepercayaan sehingga SPBE ini dapat hadir di Sorong, hadirnya SPBE akan berdampak tidak saja pada harga, namun ketersediaan pasokan gas Elpiji yang dibutuhkan masyarakat” ujar Mohammad Said Noer.
Berdasarkan catatan, untuk harga Elpiji saat ini dipasaran di Papua Barat berkisar antara Rp265.000 hingga Rp280.000, namun dengan adanya SPBE di Sorong, diperkirakan harga gas Elpiji dapat diturunkan hingga Rp160.000 pertabung, sehingga jika SPBE mulai beroperasi, dipastikan harga gas Elpiji akan lebih murah dari harga yang dipasarkan saat ini.
Discussion about this post