RAJA AMPAT (Matapapua) –Penanganan stunting di kabupaten Raja Ampat butuh kerjasama instansi terkait.Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (TP-PKK),Jumat 22/9/2023).di Waisai ibu Kota Kabupaten Raja Ampat.
Ketua TP-PKK Kabupaten Raja Ampat Faujia Helga T Umlati meminta kepada instansi terkait yaitu Dinas Kesehatan,petugas gizi dan pokja agar survei ulang data ril mengenai stunting di Kabupaten Raja Ampat.
Terutama dua kampung yang disebutkan mengalami angka stunting tinggi yakni,Kampung warsambin dan kampung saporkren.
Dikatakannya,indikator yang digunakan bahwa stunting ada di kabupaten Raja Ampat harus dibuktikan dengan data yang ril,”jelasnya.
Terutama kepada dinas kesehatan petugas gizi,dan pokja atau bagian-bagian agar survei ulang.Jangan hanya menerima sampel. Dan kita sendiri yang buat baru bilang ada stunting di raja ampat.
Mestinya ada ada tolak ukur untuk mengetahui kondisi anak mengalami stunting seperti pertumbuhan yaitu tinggi badan,berat badan.Selain itu asupan gizi ini salah satu indikator untuk mengetahui anak
“ Saya kemarin turun di kampung warsambin untuk memastikan data angka stunting tercatat yang sebelumnya 17 anak itu.Ternyata pada kenyataanya hanya 10 anak ”ungkap.Faujia.
Ditambahkan ketua TP PKK bahwa,perbandingan angka stunting itu membuat dirinya meminta ke petugas gizi untuk kembali melakukan pendataan yang akurat,”ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa,satu hal yang perlu di pahami menyangkut stunting ini merupakan tanggung jawab orang tua,dan juga pemerintah,”Imbuhnya
Discussion about this post