Matapapua – Mayamuk : Dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 13 Tahun 2020 untuk optimalisasi penggunaan gas pada pembangkit listrik di Indonesia, PT PertaDaya Gas (PDG) sebagai anak usaha dari PT Pertamina Gas dan PT Indonesia Power, Kamis (24/12) telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur pipa gas ke PLTMG MPP Sorong 50 MW yang ditandai dengan ceremonial last bolt connection yang dilaksanakan secara langsung di PLTMG Sorong, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong Papua Barat secara virtual melalui video conference.
Infrastruktur gas yang dibangun oleh PDG berupa pipa gas sepanjang 3,7 Km dari lokasi MRS milik PT Malamoi Olom Wobok di area Kawasan Ekonomi Khusus Sorong hingga ketitik tie-in di PLTMG MPP Sorong. Dengan terbangunnya pipa gas tersebut maka PLTMG MPP Sorong akan mendapatkan pasokan gas sebagai pengganti High Speed Diesel (HSD).
Dengan diselesaikannya infrastruktur gas, maka PLTMG MPP Sorong kini menjadi pionir dari pelaksanaan program pemerintah dalam Kepmen ESDM No. 13 Tahun 2020. Hal ini tentunya sejalan dengan penugasan dari PT Perusahaan Gas Negara selaku Subholding Gas dalam program Quick Win Kementerian ESDM dalam upaya memenuhi komitmen energi gas untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Proses Ceremony of Last Bolt Connection ini merupakan tahap lanjutan setelah dilaksanakannya Perjanjian Jual Beli Gas (“PJBG”) oleh PT Indonesia Power dengan BUMD, PT Malamoi Olom Wobok pada tanggal 16 Oktober 2020 serta Perjanjian Pengangkutan Gas pada tanggal 3 Desember 2020 antara PT Indonesia Power dan PT PertaDaya Gas.
Bupati Sorong, Johny Kamuru, menyambut gembira dan mengapresiasi atas diselesaikannya proyek ini, diharapkan agar pembangunan yang telah dilaksanakan membawa manfaat bagi masyarakat.
“Masyarakat Sorong sangat mengapresiasi proyek konstruksi PLTMG MPP Sorong ini, karena akan mampu membawa manfaat nyata bagi masyarakat di Papua, khususnya di Sorong” ujar Johny Kamuru.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini diwakili oleh Direktur Energi Primer, Rudy Hendra Prastowo, menyampaikan bahwa proyek yang dijalankan ini merupakan komitmen PLN guna menekan Biaya Pokok Produksi (BPP Listrik) dan melaksanakan penugasan dari Pemerintah sesuai KepMen No. 13 Tahun 2020.
“Komitmen PLN guna menekan Biaya Pokok Produksi (BPP Listrik) dan melaksanakan penugasan dari Pemerintah sesuai KepMen No. 13 Tahun 2020, harapannya kedepan kelistrikan di Sorong semakin membaik” kata Zulkifli Zaini.
Hal senada pun diungkapkan oleh Syahrial Muchtar, mewakili Suko Hartono, Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk, diharapkan agar ada sinergi antara Pertamina dan PLN sehingga semakin menguatkan peran pelayanan kepada masyarakat.
“Kami juga berharap, sinergi antara Pertamina Group dan PLN dapat semakin memperkuat peran dalam melayani masyarakat dengan segenap portofolio dan kompetensi yang dimiliki. Bagi kami Subholding Gas, tentu ini menjadi peluang besar bagi kami dalam rangka meningkatkan penyerapan dan pemanfaatan gas bumi” terang Syahrial Muchtar.
Muhammad Fanshurullah Asa, Kepala BPH Migas menyampaikan dukungan terhadap ekspansi dan sinergi yang dilakukan, kedepan dengan adanya kegiatan ini akan meningkatkan suplai PLTMG.
“Kami mendukung proyek ini dan kedepannya berharap agar pipa gas yang digunakan untuk mensuplai PLTMG ini dapat digunakan sebagai pipa open access, sehingga manfaatnya menjadi bertambah” ujar Muhammad Fanshurullah Asa.
Direktur Utama PT Indonesia Power, M. Ahsin Sidqi menyampaikan penghargaan atas support yang begitu besar kepada Pemerintah Pusat khususnya Kementerian ESDM, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, PGN dan kepada pemerintah Kabupaten Sorong dan BUMD setempat sehingga proses konstruksi gasifikasi PLTMG Sorong 50 MW dapat terealisasikan.
“ Indonesia Power melalui PDG berkomitmen untuk melayani penyaluran gas guna memenuhi kebutuhan pembangkit listrik sehingga dapat beroperasi optimal” sebut M. Ahsin Sidqi.
Direktur Utama PT Malamoi Olom Wobok, Gabriel Simanjuntak,selaku BUMD, menyampaikan apresiasi serta mendukung pembangunan sektor energi di Sorong guna mewujudkan Sorong terang dan mampu melayani penyaluran gas bersama-sama dengan PT PDG guna memenuhi kebutuhan pembangkit PT Indonesia Power.
“Kami pada dasarnya siap mendukung pembangunan sektor energi di Sorong, sehingga dapat menjawab kebutuhan energi khususnya listrik di Sorong” ungkap Gabriel Simanjuntak.
Mewakili Direktur Utama PT Pertamina Gas, Wiko Migantoro, Achmad Herry Syarifuddin selaku Direktur Komersial, dikesempatan yang sama mengatakan dengan diselesaikannya proyek ini sebagai kado spesial bagi masyarakat di Sorong.
“Semoga dengan diselesaikannya proyek PDG pada hari ini akan menjadi kado spesial bagi masyarakat Sorong dalam bentuk pemenuhan energi untuk pembangkit listrik yang manfaatnya akan dirasakan langsung oleh masyarakat Sorong” ungkap Herry.
Adapun beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan setelah soft launching ini diantaranya; commisioning infrastruktur pipa gas akan dilaksanakan pada pada 31 Desember 2020 sampai dengan 17 Januari 2021, Commissioning MRS pada tanggal 5 sampai 17 Januari 2021, first gas firing pada 18 Januari 2021, Setelah itu akan dilanjutkan dengan commissioning peralihan mesin pembangkit Unit 1 sampai dengan Unit 5 secara bertahap dari penggunaan BBM menjadi gas.
Discussion about this post