Matapapua – Aimas : Peran signifikan Hizbul Wathan ditengah kader Muhammadiyah tampak terlihat dalam sejumlah aktivitas, oleh karena itu peran penting ini harus terus diperkuat, terutama dalam membangun mental dan kedisiplinan generasi dimasa yang akan datang.
Wakil Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Papua Barat, Eko Tavip Maryanto saat web seminar ‘Penerapan undang-undang Hizbul Wathan ke-10 (Suci Dalam Hati, Pikiran, Perkataan dan Perbuatan) di era Pandemi COVID-19’ mengatakan HW sebagai Badan Otonom Muhammadiyah memiliki fungsi strategis sesuai namanya sebagai pembela tanah air, banyak tokoh besar bangsa pernah berkecimpung di Muhammadiyah, tantangan kedepan kata Eko Tavip Maryanto bagi HW yakni pada kemampuan menyesuaikan diri terhadap kemajuan teknologi kekinian, sehingga kader HW tidak tertinggal.
“Tantangan besar kita saat ini, khususnya di HW yakni berkaitan dengan kemajuan teknologi, sehingga penting bagi kader HW untuk mengasah kemampuan meningkatkan kompetensi dalam bidang teknologi, HW ini jika diartikan kedalam Bahasa Indonesia yakni pembela tanah air, sehingga tidak perlu lagi diragukan, masalah dakwah ditengah generasi Z masa kini dibutuhkan strategi dengan memainkan peran teknologi didalamnya” kata Eko Tavip Maryanto, Kamis (18/6).
Sekretaris Umum Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, Endra Widyarsono mengatakan hadirnya Hizbul Wathan menjadi pemacu semangat bagi generasi muda masa kini terutama setelah kebangkitan HW ditahun 1999, dimana HW dibentuk ditahun 1918, ditahun 1961 HW dibekukan karena orde baru, dan kemudian ditahun 1999 HW bangkit kembali, kendati dibekukan, namun HW tetap bergerilya membangun integritas, diera teknologi saat ini kata Endra Widyarsono pendidikan harus menitik beratkan pada pembangunan SDM berkarakter, hal ini sejalan antara tujuan pendidikan nasional dan pendidikan di Muhammadiyah.
” Semangat HW bangkit ditahun 1999 setelah lama vakum harus terus diperkuat, berbicara pendidikan, ada benang merah antara tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan di Muhammadiyah, sebagai contoh membangun karakter, yang harus ditanamkan dan diperkuat kepada kader HW” ujar Endra Widyarsono.
Webinar ‘Penerapan undang-undang Hizbul Wathan ke-10 (Suci Dalam Hati, Pikiran, Perkataan dan Perbuatan) di era Pandemi COVID-19’ juga menghadirkan Pengurus Kwartir Wilayah dan Kwartir Daerah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan se-Papua Barat.
Discussion about this post