MataPapua, SORONG SELATAN – Komitmen kuat ditunjukkan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya untuk membangun masa depan generasi muda Papua. Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu menegaskan bahwa mulai tahun ajaran 2025/2026, seluruh biaya pendidikan akan dibebaskan, mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK).
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Gubernur Elisa Kambu di hadapan ratusan masyarakat Kampung Waigo, Distrik Wayer, Kabupaten Sorong Selatan, Sabtu (24/5/2025). Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa tidak boleh ada lagi pungutan biaya sekolah yang membebani orang tua siswa.

“Kami bebaskan biaya sekolah dari TK sampai SMA/SMK. Jika masih ada pungutan, segera laporkan,” tegas Elisa yang disambut tepuk tangan warga.
Tak hanya fokus pada pendidikan, Gubernur Elisa juga menyoroti pentingnya pemenuhan gizi dan kesehatan ibu hamil serta anak-anak. Menurutnya, membentuk generasi unggul dimulai dari rahim ibu. Karena itu, ia meminta masyarakat, khususnya para ibu, untuk menjaga pola makan dan kesehatan selama masa kehamilan.
“Anak yang sehat dan cerdas lahir dari ibu yang sehat. Mulai dari dalam kandungan, berikan makanan bergizi, istirahat cukup, dan periksa kandungan secara rutin. Itulah cara kita menyiapkan generasi emas menuju Indonesia 2045,” jelas Elisa.
Dalam kesempatan tersebut, gubernur juga memperkenalkan sejumlah program strategis pemprov yang akan diluncurkan bertahap demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat:
- Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Ditujukan bagi anak-anak sekolah dan ibu hamil untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak-anak Papua Barat Daya. - Koperasi Merah Putih
Program pemberdayaan ekonomi lokal yang menjual bahan pangan pokok murah dan mendukung program MBG. Melalui koperasi ini, masyarakat juga bisa menjual hasil kebun dan ternak secara kolektif. - Sekolah Rakyat
Program pendidikan berbasis asrama bagi anak-anak yatim atau dari keluarga kurang mampu. Di sini, anak-anak tidak hanya mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga pelatihan keterampilan hidup dan asupan gizi yang cukup.
“Saya minta masyarakat manfaatkan semua program ini. Anak-anak yang tidak punya orang tua akan ditampung di Sekolah Rakyat. Mereka akan disiapkan jadi manusia unggul, dibina dari kecil hingga mandiri,” tambahnya.
Warga Distrik Wayer juga menyampaikan sejumlah aspirasi mulai dari pembangunan jalan, jembatan, dan infastruktur lainnya. Gubernur Elisa menyambut baik dan mengatakan bahwa semua usulan akan dimasukkan dalam prioritas pembangunan dengan prinsip efisiensi anggaran.
“Tidak boleh ada proyek asal-asalan. Anggaran harus digunakan efektif dan efisien supaya manfaatnya maksimal untuk rakyat,” katanya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk aktif dalam program ketahanan pangan seperti membangun kolam ikan, berkebun, dan membuka lahan pertanian yang bisa menopang kebutuhan pangan lokal sekaligus mendukung program nasional.
“Kalau ada anak-anak kita mau sekolah atau kuliah, kita bantu lewat koperasi. Kita siapkan semuanya supaya mereka bisa tumbuh jadi generasi masa depan Papua Barat Daya,” pungkasnya.
Gubernur Elisa menutup kunjungan dengan pesan menyentuh, “Tuhan tidak pernah terlambat dan tidak pernah salah. Kalau kita percaya dan bekerja, semua mimpi akan kita wujudkan bersama. Mari jadikan hidup kita sebagai persembahan untuk membangun negeri ini.”