• 14 Jul, 2025

Geisler Ap : Saya mencari Petinju yang Baik di PFM CUP I 2025 Untuk Meneruskan 'Legacy'

Geisler Ap : Saya mencari Petinju yang Baik di PFM CUP I 2025 Untuk Meneruskan 'Legacy'

Bila dia petinju yang baik, meski menang ataupun kalah saya tetapkan ambil, sekalipun dia tampil baik terus dia kalah tetaplah saya ambil, karena saya lihat dari teknik dan daya tahannya, fisiknya atau staminanya

MataPapua,Sorong - Di tonton langsung oleh juara tinju Asia Continental, Geisler Ap membuat arena ring tinju di Aula Batalion 762/VYS Sorong selama 5 hari gelaran open turnamen Kejuaraan Tinju amatir FPM Cup 1 2025 se - Provinsi Papua Barat Daya benar - benar membara. 

Dimana 347 petinju dari 38 sasana tinju kelas junior, youth, dan elit di Provinsi Papua Barat Daya menunjukkan kemampuan terbaik dalam adu pukul, kecepatan, skill dan kelincahan. 

Dalam open turnamen kejuaraan tinju amatir yang diklaim sebagai ajang tinju terbesar di Indonesia tersebut Pemegang Sabuk Juara  kelas menengah super 76 Kg World Boxing Council (WBC) Kontinental Asia dan International Boxing Organization (IBO) punya misi khusus mencari bibit petinju muda untuk dibawa promosi ke iven nasional. 

"Saya memang sengaja hadir di sini untuk melakukan seleksi. Saya juga hadir di sini untuk mau cari petunjuk-petinju yang nanti kelak mengantikan saya," ungkap Geisler Ap kepada wartawan, Minggu (29/6/2025). 

Dari ratusan partai yang sudah di pertandingan, Geisler Ap mencatat talenta petinju di Papua Barat Daya sangat luar biasa. 

Geisler Ap mencatat, talenta petinju yang tampil  di open turnamen PFM Cup 2025 bisa dipromosikan bukan hanya ajang tinju amatir tingkat nasional, tetapi bisa pula diikutkan dalam kejuaraan tinju profesional.

"Saat ini petinju juara asia di Tanah Papua untuk sementara ini saya masih pegang gelar. Dan saya sudah target bahwa 2 atau 3 tahun ke depan saya akan pensiun. Maka dalam 2 dan 3 tahun sebelum saya pensiun, saya ingin mencari bibit-bibit yang nanti bisa menggantikan saya," ujar pemegang gelar IBO. 77

Geisler Ap mengakui hadir untuk melihat petinju  yang bertarung. Dan diakuinya pula petinju yang ikut open turnamen PFM Cup 2025 sangat bagus dan luar biasa sekali.

"Saya sudah punya catatan dan kedepannya mereka akan dipanggil. Saya juga akan panggil pelatihnya, sehingga kita bisa kolaborasi dan menyusun program bersama untuk petinju yang ada dalam catatan saya," tutur Geisler Ap. 

Ditanya soal berapa banyak yang sudah dicatat, Geisler Ap belum mau menyebutkan, sebab masih terus dipantau, sampai laga semifinal dan final. 

"Saya masih belum bisa tentukan, karena masih dalam tahap seleksi. Dan juga  masih ada semifinal dan final. Jadi saya masih melihat, saya masih masukan dalam catatan. Jadi saya akan lihat sampai partai final," terangnya.

Dalam catatan Geisler Ap, tidak hanya mencatat yang menang saja, sebab yang kalah turut dia lihat dari penampilan dan disiplin. 

"Jadi ada beberapa kategori yang mendasari pilihan saya. Bila dia petinju yang baik, meski menang ataupun kalah saya tetapkan ambil, sekalipun dia tampil baik terus dia kalah tetaplah saya ambil, karena saya lihat dari teknik dan daya tahannya fisiknya atau staminanya," ucap Geisler Ap menerangkan. 

Memang diakui Geisler Ap, iven yang kontinyu dan terjadwal dengan baik menjadi kunci telenta petinju usia belia bisa berkembang. 

"Saya menilai faktor kelelahan dan stamina petarung tinju muda  cepat drop karena jarang ada iven saja. Mereka berlatih tapi tidak ada iven, tentu mereka juga pasti akan bosan dan jenuh," kata Geisler Ap memberi penilaian. 

Kalau trobosan yang dibuat oleh Senator Paul Finsen Mayor bisa diikuti pula dengan iven piala bupati cup atau gubernur cup, sehingga dalam satu tahun minimal bisa ada iven kejuaraan tinju, tentu program pelatihan terutama stamina dari petinju muda akan terasah dengan baik. 

"Kalau misal dalam satu tahun mungkin kita buat dua atau tiga kali iven, itu bisa membangun mereka punya semangat  untuk berlatih dan pelatih bisa memberikan  program pelatihan yang terjadwal. Mereka berlatih tentu untuk mencapai suatu target bisa ikut iven.  Jadi mereka bisa fokus untuk latihan menyiapkan diri dari sisi fisik dan stamina, " kata Geisler Ap. 

Sebelum menutup keterangannya, Geisler Ap berharap  supaya setiap tahun itu ada event. Dan  pemerintah daerah serta swasta ikut berperan membuat iven kejuaraan tinju. Sebab masih banyak talenta muda di Tanah Papua, namun tidak bisa berkembang, karena tidak ada kesempatan. 

"Bila rutin dalam satu tahun, dua atau tiga event kejuaraan tinju, membuat talenta petarung tinju muda punya kesempatan. Mereka sebenar bisa berprestasi membawa nama daerah bahkan negara, hanya saja kesempatan yang tidak ada. Saya berharap pemerintah daerah baik kabupaten dan provinsi bisa pula membuat event, sehingga Tanah Papua bisa terus menjadi produsen atlet di Indonesia,"  kata Geisler Ap menutup wawancaranya.(*)