Matapapua-Maybrat: Bupati Maybarat Papua Barat, Dr. Bernard Sagrim mengecam pelaku pembacokan terhadap anggota TNI di Pos Koramil persiapan (Posramil) di Kisor Distrik Aifat Selatan yang terjadi sekitar pukul 03.00 WIT pada Kamis, 2 September 2021.
Pembacokan tersebut diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sehingga menelan 4 anggota TNI meninggal dunia sementara 2 anggota mengalami luka berat.
Bernard Sagrim dalam konferensi pers di halaman gedung kantor Kodim 1809/Maybrat merasa sedih dan duka cita yang mendalam terhadap gugurnya prajurit TNI.
Dirinya mengaku bahwa anggota satgas terotorial TNI Posramil Aifat Selatan di Kisor telah melaksanakan tugas dengan baik diantaranya bekerja sama dengan pemerintah daerah dan kepala Distrik serta kepala Kampung guna melakukan bakti sosial terhadap masyarakat. Bakti sosial tersebut disambut baik oleh masyarakat yang difasilitasi oleh TNI.
“Selama ini masyarakat sangat antusias dengan kehadiran TNI. Dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan TNI setempat sangat membantu masyarakat,” terang Bernard Sagrim, Jum’at (3/9/2021).
Dirinya menambahkan bahwa kejadian tersebut merupakan luar dugaan karena selama ini, masyarakat di bumi Ayamaru, Aitinyo dan Aifat (A3) sangat aman dan tidak menciptakan kejadian serupa apalagi terjadi pembantaian yang begitu sadis. Hal ini kata Bernard Sagrim kejadian tersrbut sangat tidak berperi kemanusiaan.
“Sejak terbentuknya bumi A3, kejadian serupa belum pernah terjadi. Dan ini baru pertama kali. Dan saya atas nama pemerintah daerah sangat mengecam pelaku pembacokan atas tindakan yang tidak berperi kemanusiaan ini. Dan tindakan ini sangat dilarang oleh agama apapun termasuk pemerintah,” kesalnya.
Bupati Maybrat ini menegaskan bahwa masyarakat mempunyai hak untuk menyampaikan aspirasi namun perbuatan keji semacam ini sangat tidak dibenarkan oleh siapa pun karena perbuatan ini sangat melanggar hukum.
“Masyarakat kalau mau menyampaikan aspirasi apa saja silahkan. Karena itu adalah hak masyarakat. Tapi jangan coba-coba untuk melakukan tindakan semacam ini. Karena ini sangat tidak dibenarkan. Apapun aspirasi masyarakat silahkan sampaikan secara baik. Karena hal ini akan menghambat aktivitas masyarakat,” tegasnya.
Orang nomor Satu di Kabupaten Maybrat Papua Barat ini berharap agar pelaku pembacokan terhadap anggota TNI yang terjadi di Posramil Kisor Aifat Selatan harus menyerahkan diri dan mengakui kesalahan dan berani berbuat harus bertanggung jawab. Jika tidak, maka akan berhadapan dengan aparat dan masyarakat akan menjadi imbas atas perbuatan yang tidak terpuji itu.
“Saya atas nama kepala daerah, sebagai orang tua di Kabupaten ini berharap agar pelaku segera menyerahkan diri. Jika pelaku takut berhadapan dengan aparat, datang dan memgakui kesalahan kepada saya dan mengakui dosa sehingga masalah menjadi aman dan aktivitas masyarakat tidak terganggu,” harapnya.
Bupati Maybrat ini menyampaikan permohonan maaf terhadap pimpinan TNI karena masyarakat di wilayah pimpinannya telah melakukan tindakan yang tidak berperi kemanusiaan sehingga dapat mengorbankan Empat Prajutit TNI terbaik yang meninggal dunia dan Dua anggota luka berat.
“Atas nama pemerintah daerah, keluarga, pimpinan dan anggota DPRD, masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan lainnya mengucapkan permohonan maaf yang mendalam atas kejadian sadis di Kisor. Dan ini merupakan hal yang tidak terpuji dan keji,” ucapnya.
Dirinya berharap agar kerja sama yang baik antara Bupati, pimpinan dan anggota DPRD, tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan dan anggota TNI Polri untuk melakukan pergerakan secara ketat guna menjaga kamtibmas di Kabupaten Maybrat sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi di Kabupaten Maybrat.
Discussion about this post