Matapapua – Sorong : 34 Tetua adat suku Malamoi secara adat pengukuhkan Silkofok Yermias Su sebagai kepala suku besar Malamoi, hasil sidang adat di Klayili pada tanggal 18 Mei 2020 yang lalu, pengukuhan baru dilaksanakan karena sejumlah kendala termasuk karena pandemi COVID-19 dengan jumlah kasus penularan yang tinggi saat itu.
Ketua Panitia Pengukuhan Kepala Suku Besar Malamoi, Septinus Lobat mengatakan Kepala Suku Malamoi pertama dijabat oleh Almarhum Eduard Kalami, namun sayang selepas Eduard Kalami mangkat, suku Malamoi kehilangan figur dan tokoh yang dapat merangkul seluruh masyarakat Moi, dan saat Musyawarah besar di Klayili, 34 tua-tua adat mengesahkan Silkofok Yermias Su sebagai Kepala Suku Besar Malamoi yang membawahi 7 sub suku Moi di Sorong Raya.
” Berdasarkan keputusan 34 tua-tua adat telah bersepakat untuk memilih Silkofok Yermias Su sebagai kepala suku besar Malamoi, dengan pengukuhan ini akan membawa suku Moi bersatu, pengukuhan ini juga untuk mengangkat harkat dan martabat suku besar Malamoi diatas tanah ini” ujar Septinus Lobat, Sabtu (29/1).
Sekretaris Pengurus Pusat Perkumpulan Intelektual Malamoi Indonesia Papua Barat Sorong (PIMIPABSO) Jhonny Magablo mengatakan pengukuhan Kepala Suku Besar Malamoi ini tidak terjadi begitu saja, sebab telah melalui proses yang disetujui dan didukung oleh 34 kepala sub suku Moi, sehingga Dewan Adat Malamoi memutuskan mengangkat Silkofok Yermias Su sebagai kepala suku besar Malamoi, Dance Ulimpa sebagai Kepala Adat suku besar Malamoi, lembaga masyarakat adat dalam menjalankan tugas selalu berkoordinasi dengan Kepala Suku Besar Malamoi.
“Dan hari ini kita sama-sama menyaksikan pengukuhan Kepala Suku Besar Malamoi, setelah lama ditinggal mangkat kepala suku sebelumnya, ini merupakan babak baru bagi orang Moi, membuka cakrawala mengantarkan Malamoi untuk sebuah destinasi membangun aspek kehidupan dibidang sosial dan budaya dalam bingkai NKRI” ujar Jhonny Magablo.
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan melalui Kepala BAPPEDA Papua Barat, Dance Sangkek mengatakan hadirnya lembaga ada yang dipimpin oleh kepala suku besar Malamoi merupakan bentuk pengakuan terhadap adat masyarakat Malamoi, ditambahkan Dance Sangkek adat yang telah berlaku ditanah Malamoi harus dihormati, dijunjung tinggi dan sebagai penyeimbang dalam tatanan kehidupan masyarakat ditanah Malamoi.
“Kalau kepala suku besar Malamoi telah dikukuhkan maka kita harus benar-benar menjunjung tinggi hal ini, pengukuhan Kepala Suku Besar Malamoi Silkofok Yermias Su merupakan kebangkitan bagi suku Moi ditanah Papua Barat” ujar Dance Sangkek.
Kepala Suku Besar Malamoi, Silkofok Yermias Su mengatakan sejak ditetapkan pada 18 Mei 2020 yang lalu di Klayili baru dapat terlaksana pengukuhan dihari ini, masyarakat Moi kata Silkofok Yermias Su memiliki 7 sub suku diantaranya, Moi Kelin, Klabra, Moisigin, Maya, Karon, Mare, dan Lamas pengukuhan hari ini menjadi sejarah untuk menjaga tanah Malamoi.
” Dengan pelantikan Kepala Suku Malamoi ini, kami mengajak kepada seluruh suku mari bergandengan tangan untuk bersama-sama suku Malamoi menatap masa depan, kita wujudkan perdamaian dan kerukunan antara masyarakat yang beragam ditanah Malamoi ini” ungkap Silkofok Yermias Su.
Pelaksanaan Pengukuhan Kepala Suku Besar Malamoi Silkofok Yermias Su dipusatkan di gedung serba guna Batalyon Infanteri Raider Khusus 762 Vira Yudha Sakti, dihadiri 34 tetua adat perwakilan sub Suku Besar Malamoi.
Discussion about this post