Pendemo nilai Yosafat Kambu paling layak jabat Ketua DPRP PBD
MataPapua,Sorong - Polemik kursi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua Barat Daya masih berlanjut. Meski DPP Partai Golkar telah mengeluarkan dua rekomendasi nama untuk menjadi Ketua DPRP Papua Barat Daya.
Rekomendasi yang pertama DPP Partai Golkar dikeluarkan kepada Hendrik Wairara, namun rekomendasi itu mendapat penolakan dan akhirnya DPP Golkar mengeluarkan rekomendasi kedua kepada Otis Sagrim.
Ternyata rekomendasi itu pun ditolak dimana massa mendatangi kantor Sekretariat Dewan DPR Papua Barat Daya untuk kedua kalinya guna menyampaikan aspirasi.
Massa yang datang merupakan Tim Presidium Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya. Mereka menduga ada konspirasi hingga nama Yosafat Kambu tidak dimasukkan. Padahal massa menduga secara ideal rekomendasi DPP Golkar seharusnya mencantum nama Yosafat Kambu.
Secara ideal Yosafat Kambu, kata Gad Sawiyai haruslah yang direkomendasikan oleh DPP Partai Golkar untuk mengisi kursi Ketua DPRP Provinsi Papua Barat Daya. Hal ini dikarenakan, Yosafat Kambu adalah Anggota legislatif DPRP Papua Barat Daya dari partai Golkar yang meraih suara terbanyak kedua.
Peraih suara terbanyak Anggota Legislatif Partai Golkar adalah Febri Anjar. Namun Febri Anjar sebagai kader partai Golkar bukan Orang Asli Papua, sehingga posisi ideal orang Asli Papua peraih suara terbanyak kedua yakni Yosafat Kambu yang merupakan kader partai.
Sedangkan nama yang direkomendasikan oleh DPP Partai Golkar justru peraih suara ketiga dalam pemilihan anggota legislatif.
"Idealnya yang harus diusulkan menjadi ketua DPRP Papua Barat Daya oleh DPP Partai Golkar adalah Yosafat Kambu, " ujar Gad Sawiyai, Selasa (11/2/2025).
Dari sisi kelayakan, massa menyakini yang paling layak untuk menjadi Ketua DPRP Papua Barat Daya yakni Yosafat Kambu. Disisi lain, Yosafat Kambu adalah salah satu tokoh yang berperan penting dalam pemekaran Provinsi Papua Barat Daya.
Namun massa sempat kecewa, sebab tidak ada unsur pimpinan DPRP Papua Barat Daya yang datang untuk mendengar aspirasi dari massa aksi.
Situasi saat ini, massa masih berusaha meminta sekwan DPRP Papua Barat Daya menghadirkan Fraksi Partai Golkar untuk menerima aspirasi massa aksi.
Akhirnya setelah berkomunikasi, Wakil Ketua sementara DPRP Papua Barat Daya, Anneke Makatuuk didampingi Jamaliah Tafalas dari Gerindra, Yustus Kambu dari Hanura dan Sukriyadi dari PAN bersama Sekwan menemui massa aksi untuk menerima aspirasi yang disampaikan.
Dalam aspirasi penyataan sikap yang dibacakan presidium Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya dengan tegas menolak rekomendasi DPP Partai Golkar kepada Otis Sagrim untuk ditunjuk sebagai Ketua DPRP Papua Barat Daya definitif dengan beberapa pertimbangan.
Pertama, kata Koordinator massa aksi, Otis Sagrim tidak diusulkan oleh DPD Golkar Papua Barat Daya. Kedua tidak memperoleh suara secara signifikan, dan yang ketiga, Otis Sagrim bukan pejuang pemekaran Provinsi Papua Barat Daya. Yang terakhir, saudara Otis Sagrim bukan pengurus DPD Tingkat Provinsi melainkan DPD tingkat Kabupaten.
Dan yang paling tepat untuk menduduki kursi Ketua DPRP Papua Barat Daya definitif yakni Yosafat Kambu. Sebab Yosafat Kambu merupakan Ketua Presidium Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya
"Yosafat Kambu benar - benar merupakan pejuang Provinsi Papua Barat Daya yang telah berjuang kurang lebih 17 tahun. Dan layak mendapat jabatan Ketua DPRP Papua Barat Daya yang definitif serta memperoleh suara yang cukup signifikan dengan jumlah 5.224 suara," ucap Gad Sawiyai sembari menambahkan usulan nama Yosafat Kambu ini , sesuai dengan yang diusulkan oleh DPD I Golkar Provinsi Papua Barat Daya.
Anneke Makatuuk usai menerima aspirasi kepada wartawan mengaku menerima aspirasi dan tentu akan menindaklanjuti aspirasi tersebut kepada partai Golkar.
"Harapan kita ini segera diselesaikan dan didiskusikan kembali," ujar Anneke Makatuuk