MataPapua,Sorong – Jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) ke 21 Aceh – Sumatra Utara yang dijadwalkan pertengahan September 2024, tinggal menghitung hari.
KONI Provinsi Papua Barat Daya akan mengikutkan 12 cabang olahraga dalam perhelatan 4 tahunan tersebut.
Kendati demikian atlet PON Papua Barat Daya merasa kecewa dan terlantar disebabkan kurangnya fasilitas dan anggran yang kucurkan KONI dan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya.
Pelatih Pembina Prestasi KONI PBD sekaligus Pelatih Cabor Sambo dan Judo, Jonadab Wattimena mengaku sangat kecewa atas kondisi ini dikarenakan terjadi tidak keseimbangan beban latihan dilakukan oleh atlet 12 cabang olahraga dengan anggaran minim dari pemerintah daerah
“Atlet sudah berlatih keras dengan target juara, tetapi kekurangan nutrisi dan gizi yang tidak terpenuhi dan memadai serta dengan masalah honor atau uang saku untuk atlet belum terbayarkan maka itu sangat mengganggu psikologis atlet,” sesal Wattimena, Jumat (2/8/2024).
Kondisi ini diperparah dengan adanya berapa atlet yang harus di larikan ke rumah sakit akibat cedera dan kelelahan.
Jonadab menilai kinerja KONI Papua Barat daya dalam pengelolaan anggaran terjadi indikasi kecurangan dari pihak manajemen.
“Saya beharap aparat penegak hukum bisa turun tangan melakukan penyelidikan terhadap dugaan penyalahgunaan anggaran yang berimpas pada kondisi atlet kita,” tegasnya.
Dirinya juga meminta Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad mengambil tindakan tegas terhadap Bendahara Umum KONI Papua Barat dan juga Kepala BPKAD Provinsi Papua Barat Daya untuk menyikapi persoalan ini
Discussion about this post