MataPapua,Sorong – 54 Orang pelajar dan mahasiswa asal kabupaten Paniai di Kota Sorong minta pemerintah Kabupaten Paniai Provinsi Papua Tengah untuk menyediakan asrama bagi mereka yang sementara mengenyam pendidkan di Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Paniai (IPMAPAN) Sorong Noak Kayame mengatakan 54 Orang pelajar dan mahasiswa sejak 2 tahun lalu tidak lagi diperhatikan oleh pemerintah daerah Kabupaten Paniai.
“Kami telah diusir dari kontrakan, oleh karena itu banyak pelajar dan mahasiswa telah pulang kampung karna tidak ada biaya,” sesal Noak Kayame, Di Brown Hill Cafe UKIP, Selasa (20/8/2024).
Sementara 54 pelajar mahasiswa yang tetap tinggal di Kota Sorong menggunakan dana pribadi untuk melanjutkan pendidikan.
“Mereka sementara bermukim di kerabat masing-masing, ada juga berusaha untuk ngekost tapi biayanya urungan 1 kamar bisa 5 sampai 6 orang. Sangat tidak layak,” ucapnya.
Noak Kayame mengakui, sebagai generasi penerus pembangunan merasa dilupakan dan ditelantarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Paniai.
“Pemerintah Kabupaten Paniai, pernah memberikan bantuan sewa kontrakan di Kelurahan Malanu Kota Sorong untuk dijadikan asrama pelajar dan mahasiswa, namun sejak tahun 2022, sewa rumah tersebut telah berakhir dan tidak diperpanjang oleh pemerintah daerah,” terangnya.
Saat ini sebagian mereka menempati sebuah rumah milik seseorang yang prihatin terhadap nasib mereka asal Kabupaten Paniai, di jalan Malibela, namun rumah itu sudah tidak bisa lagi menampung pelajar dan mahasiswa Paniai.
Terkait kelanjutan nasib pendidikan pelajar mahasiswa asal Paniai tersebut, Ketua IPMAPAN Sorong Noak Kayame bersama sekretaris, selasa sore (20/8/2024) telah berangkat menuju ke Paniai, untuk menghadap Pejabat Bupati Paniai Martha Pigome dan dinas terkait, untuk membicarakan tuntutan mereka, yang sudah 2 tahun tak kunjung direalisasikan.