SORONG – Sekda Provinsi Papua Barat Daya (PBD) bersama dengan Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN) Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., Kepala BKKBN Provinsi Papua Barat Philmona Maria Yarollo serta Staf Ahli Bupati Sorong Bidang Kemasyarakatan, Luther Salamala saat meluncurkan Population Clock di Aston Hotel Sorong, Kamis (29/8/2024).
Peluncuran ini ditandai dengan penekanan layar taouchscreen/sirene secara bersama-sama. Papua Barat Daya dan Papua Barat sendiri menjadi provinsi yang pertama meluncurkan aplikasi ini untuk tingkat provinsi di tanah Papua setelah sebelumnya diluncurkan untuk tingkat nasional.
Fungsi utama population clock adalah memberikan informasi real-time tentang jumlah penduduk, jumlah keluarga dan jumlah kematian di Papua Barat Daya dan Papua Barat.Dengan teknologi ini, sobat BKKBN dapat membantu lerubahan pooulasi secara akurat dan terkini.
Adapun kelebihan dari population clock yakni dapat memperbaharui data populasi secara langsung (Data Real Time), dapat diakses kapan saja dan dimana saja (Akses Mudah) serta memberikan transparansi dan akurasi dalam penghitungan penduduk (Transparansi).
“Population clock ini memberikan arti dan memberikan makna untuk kepentingan dalam memberikan informasi kepada masyarakat terkait data jumlah penduduk, data kelahiran, dan data kematian. Tentu ini akan menjadi basic untuk perencanaan pembangunan di wilayah tersebut,” Jelas PLH BKKBN RI, Tavip Agus Haryonto saat memberikan sambutan secara virtual.
Selain launching population clock, kata Tavip, juga diadakan rapat pengendalian program sehingga capaian -capaian yang telah ditetapkan di dalam target-target pembangunan bisa terlaksana secara optimal.
“Ini sudah dipenghujung bulan sebentar lagi kita akan memasuki bulan September, maka sangat penting untuk mengendalikan capaian-capaian kita agar apa yang telah ditetapkan di dalam target-target pembangunan seperti penurunan stunting diharapkan bisa terlaksana secara baik serta konsisten dari kepala BKKBN PBD dan PB dapat mensejahterakan kesehatan masyarakat melalui anggaran yang telah dialokasikan kepada pemerintah baik fisik maupun non fisik. Imbuhnya.
Dikatakanya, BKKBN juga memiliki program kerja penting yaitu pendataan keluarga (PK) tahun 2004 atau yang dikenal sebagai peta 24. oleh karena itu pertemuan ini juga bagian untuk mengupdate progres sehingga kualitas dari PK 24 ini dari waktu ke waktu mengalami peningkatan.
“Dari PK 24 ini diharapkan bisa menjadi data yang betul-betul kita banggakan untuk kepentingan perencanaan program berencana dan kecepatan penurunan stunting,” Harapanya.
Launching Population Clock dan rapat pengendalian program dan anggaran nasional ini diikuti oleh 13 BKKBN kabupaten /kota se-Provinsi Papua Barat Daya dan Papua Barat.