• 22 May, 2025

217 ASN OAP Papua Selatan Belajar Komputer

217 ASN OAP Papua Selatan Belajar Komputer

Merauke, Matapapua.com -  Sebanyak 217 Aparatur Sipil Negara atau ASN orang asli Papua di lingkungan pemerintah Provinsi Papua Selatan mendapat pelatihan Komputer guna meningkatkan kinerja dan melayani masyarakat.

Pelatihan yang digelar Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia atau BKPSDM Provinsi Papua dibuka langsung oleh Gubernur Apolo Safanpo pada Rabu (16/4).

Dalam sambutan, Apolo menyebut dunia sudah maju, jika tidak menguasai pendidikan untuk mempelajari hal-hal yang baru, ilmu yang baru, pengetahuan yang baru, teknologi yang baru, perkembangan yang baru maka tidak akan bertumbuh dan berkembang.

"Kita harus memaksa diri kita untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang kita hadapi,"kata dia.

Apolo mengatakan, ASN harus memaksa diri untuk belajar hal baru, imu pengetahuan baru, teknologi baru, dan membiasakan diri dengan hal-hal baru maka akan tumbuh dan berkembang.

"Kalau kita hanya membiasakan diri dengan hal-hal yang kita sudah bisa maka kita tidak perlu sekolah. Karena, sekolah itu bertujuan untuk kita belajar tentang hal-hal baru yang kita belum bisa,"ujarnya.

Gubernur Apolo mengajak ASN peserta pelatihan agar mempelajari hal-hal yang belum bisa, kalau hal sudah bisa tidak perlu belajar lagi.

"Kalau tidak belajar maka orang lain yang akan menguasai kita,"tegas Gubernur Apolo Safanpo.

Menurut dia, ada banyak orang-orang hebat yang menderita tetapi dia berjuang untuk membangun dirinya, membangun keluarganya, membangun masyarakat dan membangun bangsanya.

"Mari kita dedikasikan diri kita untuk belajar dan kita gunakan ilmu dan keterampilan kita untuk pengembangan diri dalam melayani masyarakat dan juga bangsa kita,"kata dia.

ASN orang asli Papua harus mampu untuk mengembangkan dirinya, dan mampu bersaing dengan siapa saja.

Pelatihan ini perlu terus dilakukan untuk ASN dilingkup Pemerintah Provinsi Papua Selatan, lantaran sejak pembentukan kelembagaan hingga penempatan pegawai, kebanyakan ASN menjadi mandor,  honorernya yang disuruh kerja.

"Bisa jadi mungkin karena kebanyakan pegawai sementara banyak beban kerja sehingga honorer yang disuruh kerja, kemungkinan lain kita punya ASN tidak bisa mengoperasikan perangkat komputer," ujarnya.

Melalui pelatihan ini, kata dia, selain untuk meningkatkan kemampuan ASN khusus orang asli Papua (OAP) agar bisa mengoperasikan perangkat komputer dan memiliki keahlian. Tapi juga meningkatkan efisiensi kinerja maupun efektivitas kerja di kantor sehingga ada peningkatan kinerja.

"Kita harapkan ada peningkatan kinerja setelah pelatihan ini,"kata Apolo.

Apolo menegaskan, jika teknologinya 4.0 maka manusia harus 5.0, manusia harus diatas teknologi karena manusia yang menciptakan teknologi.

"Jangan sampai terbalik, teknologinya sudah maju kita masih dibawah,"ujarnya.

Untuk itu, Apolo meminta kepada peserta pelatihan agar memanfaatkan pelatihan ini dengan baik. Karena kini zaman semua orang bersaing luar biasa.

Kalau tidak membekali diri dengan kemampuan ilmu pengetahuan, teknologi, keterampilan, maka bakal tertindas oleh zaman.

"Zaman sekarang ini jahat, tidak ada ampun bagi siapa yang tidak melengkapi dirinya, kehidupannya dimasa yang akan datang bakal tertindas oleh zaman,"katanya.

Untuk itu, tambah dia, mari belajar dan mengisi diri dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar bisa mampu meningkatkan kapasitas diri, meningkatkan kinerja di kantor dan bisa melayani masyarakat dengan baik.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia BKPSDM Provinsi Papua Selatan, Dominikus Anggawen selaku ketua panitia pelaksana pelatihan mengatakan, peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 217 orang.

Masing-masing peserta berasal dari 27 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Provinsi Papua Selatan. Peserta dibagi dalam beberapa kelas, masing-masing kelas berjumlah 54 sampai 55 orang.

Pelatihan bakal berlangsung pada Selasa-Jumat (22-25/04/2025) mendatang, setelah libur paskah.

Sementara itu, Sekretaris BKPSDM Provinsi Papua Selatan, Bramantya Wardana menyebut, pelatihan itu sebagai bagian dari program afirmasi dan keberpihakan Pemerintah Provinsi Papua Selatan pada peningkatan sumber daya manusia.

Bagi dia, pelatihan ini bukan sekedar rutinitas, namun merupakan wujudnyata memberdayakan ASN orang asli Papua agar semakin siap dan mampu bersaing diera digitalisasi pemerintahan.

Tapi juga meningkatkan efisiensi digital, efisiensi kerja, serta kemampuan adaptasi ASN orang asli Papua dengan sistem berbasis komputer.

"ASN orang asli Papua tidak hanya terlibat tetapi ikut berperan aktif dalam pembangunan di Papua Selatan,"tambah dia.