SORONG – Untuk pertama kalinya Pemerinta Provinsi Papua Barat Daya (PBD) melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak PBD memperingati Hari Anak Nasional ( HAN) ke-39 di gedung Lambert Jitmau Wali kota Sorong dengan megusung tema ” Anak Papua Hebat, Papua Barat Daya Maju”. Kamis (13/7).
Kemeriahan HAN ke-39 diwarnai dengan tarian budaya Papua yang dibawakan oleh putra-putri asal Papua yang begitu antusias turut serta memeriahkan acara tersebut.
Tonton Selengkapnya : https://youtu.be/j7XKXjDg59M
Adapun rangkaian acara yang begitu menarik perhatian para siswa-siswi dari jenjang SD, SMP dan SMA Kabupaten dan Kota Sorong yakni saat pembagian beasiswa selama satu tahun oleh Penjabat Gubernur Provinsi Papua Barat Daya, Muhammad Musa’ad kepada siswa-siswi yang bisa menjawab pertanyaan.
” kami menghadiri acara Hari Anak Nasional yang temanya cukup menarik untuk Papua Barat Daya. Saya rasa ini momen yang sangat baik karena ini yang pertama kali PBD memeriahkan HAN yang ke-39. Anak-anak yang bisa menjawab pertanyaan akan mendapatkan beasiswa setahun yakni setiap bulan untuk anak SD Rp250/bulan, untuk anak SMP Rp500/bulan dan untuk anak SMA Rp750/bulan.,” Ungkap Musa’ad usai mengikuti acara HAN di gedung LJ Wali Kota Sorong.
Menarik! Tonton Selengkapnya : https://youtu.be/QDHcP_Glx00
Melihat bakat anak-anak yang ditampilkan di atas panggung, Musa’ad turut berbangga dan mengapresiasi anak-anak yang menunjukkan semangatnya dalam memerihkan HAN ini, terlebih khusus apresiasi kepada anak-anak dari Sekolah Luar Biasa (SLB).
“jadi saya berharap anak-anak harus tetap semangat belajar, tunjukan bahwa kita juga punya kesempatan yang sama dengan anak-anakl Indonesia di luaran sana karena Tuhan ciptakan kita dengan kemampuan yang luar biasa,” Ujarnya
Baginya, anak-anak butuh perhatian, suport dan motivasi agar selalu percaya diri karena percaya diri adalah modal utama untuk bangkit meraih kesuksesan serta dapat bersaing dengan anak-anak Indonesia di luar Papua.
” khusus untuk SLB akan menjadi perhatian kami. Tadi sy sudah bicara dengan Kepala Dinas Sosial untuk dianggarkan biaya pembinaan sehingga anak-anak ini bisa meningkatkan karya-karyanya seperti yang tadi ditampilkan di atas panggung,” jelas Musa’ad.
Ia juga menghimbau kepada Bupati dan Walikota untuk bisa menerapkan atau menciptakan suasana ramah anak di setiap sekolah maupun di tempat tinggal. Artinya dari aspek keamanan anak-anak harus dijaga keamanannya. Selain itu, anak-anak harus diberikan kebebasan berkreasi dan berkarya tetapi tetap dalam pengawasan guru dan juga orang tua.
” nanti kita akan berikan penghargaan bagi kota atau desa-desa yang mampu menciptakan suasana ramah anak. Jadi dengan begitu anak-anak bisa mendapatkan tempat terbaik karena mereka adalah generasi penerus bangsa yabg harus dijaga,” Tutupnya
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Barat Daya Beatriks Msiren menjelaskan, kegiatan Hari Anak ini merupakan yang pertama kali di gelar Pemerintah Provinsu PBD karena PBD baru terbentuk.
” HAN ke-39 ini nanti acara puncaknya di semarang. Maka nantinya ada keterwakilan untuk dua orang siswa-siawi terbaik asli Papua yang di ambil dari SMP dan SMA 1 laki-laki dan 1 org perempuan yang ada di Kabupaten dan Kota Sorong untuk mengikuti acara forum nasional di Semarang,” Jelasnya
Lanjut Beatriks, hadirnya HAN ini karena terbentuknya organisasi Forum Anak Nasional yang memiliki kepengurusan. Dari forum inilah maka terbentuknya HAN.
” jadi dari forum ini anak-anak akan mempelajari banyak hal seperti Bineka Tunggal Ika dan kebangsaan serta pembelajaran lainnya,” kata Beatriks
Saat ditanya terkait kekerasan terhadap anak, Ia mengaku meskipun pemerintah PBD baru terbentuk namun pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dari Kabupaten dan Kota Sorong untuk membahasa kekerasan terhadap anak dan perempuan.
” dari hasil rapat maka yang kami utamakan adalah membentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) untuk melayani korban kekerasan anak maupun kekerasan pada perempuan. Jadi jika ada kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan langsung saja melapor ke UPTD untuk konseling dengan pihak psikolig apakah masalah ini harus di teruskan ke pihak berwajib/polisi atau tidak,” ujarnya.
Untuk itu maka di harapkan Disetiap Dinas Sosial yang ada di Kabupaten maupun Kota Sorong diwajibkan memiliki UPTD.