Matapapua-Maybrat: Kodim 1809 Maybrat mencanangkan penyelenggaraan sekolah alam bagi buta aksara kepada seluruh generasi kabupaten Maybrat untuk menambah pengetahuan membaca, menulis dan menghitung.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maybrat, Kornelius Kambu saat menghadiri pencanangan ini merasa bangga dan memberikan apresiasi kepada Pangdam XVIII Kasuari karena kehadiran TNI membantu pemerintah di semua sektor termasuk memajukan kecerdasan generasi melalui pendidikan. Oleh karena itu, dirinya sangat berkomitmen untuk membantu kekurangan yang dihadapi TNI untuk menyukseskan program sekolah alam bagi buta aksara
“Program ini sangat luar biasa karena untuk meningkatkan kecerdasan generasi Papua terutama di Kabupaten Maybrat yang belum mampu menulis, membaca dan menghitung, bisa jadi berubah. Oleh karena itu, kami siap membantu apa yang harus kami bantu sesuai kebutuhan yang diminta dari sahabat kita TNI Maybrat,” ungkap Kornelius, Selasa (31/5/2022)
Dirinya berjanji akan terus memantau program sekolah alam ini karena sangat membantu program pemerintah Kabupaten Maybrat untuk saling berkolaborasi menyukseskan sekolah alam tersebut.
Sementara itu, Komandan Kodim 1809 Maybrat, Letkol Inf. Hery Ismail menjelaskan bahwa program sekolah alam terhadap buta aksara tersebut merupakan kebijakan Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVIII kasuari guna mengatasi generasi yang belum bisa menulis, membaca dan menghitung agar dapat diatasi menjadi bisa. Hal ini dilakukan guna mencerdaskan anak bangsa menjadi kreatif.
“Program ini adalah kebijakan Pangdam. Dan ini terbuka kepada siapa saja yang belum bisa membaca, menulis dan menghitung bisa datang untuk melatih. Dan di sini anggota kami selalu siap untuk melayani generasi Maybrat. Dan kami akan membuat sekolah alam bagi buta aksara ini di Tiga wilayah besar A3 (Ayamaru, Aitinyo dan Aifat) sehingga semua dapat terjangkau,” ungkap Hery Ismail.
Lanjut Hery Ismail, sekolah alam yang dicanangkan tersebut dilaksanakan di alam yang terbuka sehingga anak-anak mendapat kebebasan dalam belajar. Selain belajar, tambah Dandim Maybrat ini, anak-anak perlu mendapat selingan dengan bermain, berceritera pengalaman dan lain sebagainnya.
“Ini sekolah bukan dipaksakan namun kami membantu. Dan metode kami bukan hanya belajar terus, namun harus diselingi dengan bermain agar anak tidak begitu bosan. Dan kami siap untuk ajar anak-anak yang ingin datang belajar,” jelasnya.
Meskipun anak-anak telah memperoleh pendidikan di sekolah, namun TNI tetap menyediakan pendidikan tambahan.
“Kalau anak-anak mau datang belajar lagi di sini, ya kami lebih senang. Dan ini kami akan terus pertahankan sekolah alam bagi buta aksara ” tutur Dandim Maybrat ini
Pencangan tersebut dihadiri Dandim Maybrat, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maybrat, Kepala Bidang Mutu dan Paud, kepala Distrik Ayamaru, Kepala Kampung, anggota TNI Kodim Maybrat, Babinsa Ayamaru dan anak-anak sekolah hingga berakhir dengan antusias.
Discussion about this post